Wakil Bupati Tapanuli Selatan , Sumatera Utara, Rasyid Assaf Dongoran membagikan ribuan bibit pohon kepada petani di Kecamatan Sipirok yang diharapkan nantinya dapat membantu mengangkat perekonomian petani di daerah itu.

"Kami berharap bibit tanaman yang diberikan itu dapat dipelihara dengan baik. Setelah usia 1 tahun, kita akan upayakan bantuan pupuk untuk memacu pertumbuhan tanaman," katanya di Sipirok, Rabu.

Bantuan bibit yang diberikan melalui Kelompok Tani Desa Pahae Aek Sagala di Kecamatan Sipirok tersebut diantaranya berupa 1.500 kayu manis, 1.500 matoa, 2.500 durian, 2.000 jengkol, dan 500 manggis.

"Kami berharap ke depan Desa Pahae Aek Sagala bisa terus maju terutama dapat menjadi salah satu desa penghasil kopi terbesar. Kami juga ucapkan terima kasih kepada Tim SRI yang selama ini telah melakukan pendampingan kepada petani dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan tanaman," katanya.

Dalam kesempatan itu ia juga berkesempatan memberikan masukan kepada petani agar dalam merawat tanaman, perlu juga memperhatikan pengendalian dan penyakit tanaman serta pengendalian ekosistem kebun.

"Kita juga harus tahu apa permintaan si tanaman dan permintaan si tanah, jangan sembarangan memberi pupuk dan sembarangan memperlakukan tanaman, sesuaikan dengan kebutuhan si tanaman dan lahan," katanya.
Sebelumnya Rasyid Assaf Dongoran didampingi sejumlah tokoh masyarakat serta pendamping pertanian dari Sumatera Rainforest Institute (SRI) juga menyerahkan bantuan pupuk dan bibit kepada petani kopi di empat desa di Kecamatan Sipirok.

Ia mengaku senang senang bisa memberikan pupuk dan bibit tersebut kepada petani kopi karena peluang Tapanuli Selatan sebagai penghasil kopi terbesar sangat realistis jika dilaksanakan secara konsisten dan ramah lingkungan.

"Teman- teman SRI ini programnya Kopi Agroforestri dengan target 600 hektare lahan yang tidur atau tidak produktif menjadi produktif untuk 3 tahun ke depan. Saya sangat apresiasi atas program itu," katanya.

Program tersebut, lanjut dia, sesuai dengan visi pemerintah daerah yakni sehat, cerdas dan sejahtera. Salah satunya melalui dukungan percepatan perkebunan kopi di 4 desa seperti Bulumario, Marsada , Batusatail dan Aek Batang Paya.

Ia mengatakan, perhatiannya pada pertanian kopi akan terus dilanjutkan. Untuk itu kepada SRI diharapkan terus bekerja tanpa letih membantu ekonomi masyarakat dan kualitas ekologis alam dan tetap fokus untuk penerapan kopi ramah lingkungan (agroforestri Coffee).

"Atas nama Pemkab Tapsel, saya berharap SRI dan mungkin beberapa lembaga non pemerintah lainnya terus membantu masyarakat Tapsel bidang pertanian kopi," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023