Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan bahwa pemerintah akan terus berupaya agar semakin banyak pelaku UMKM yang menjadi bagian dari rantai pasok industri.

"Saat ini, baru sekitar tujuh persen UMKM yang masuk rantai pasok," ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Bidang Koperasi, UMKM dan Kewirausahaan 2023 di Medan, Senin.

Teten melanjutkan, pemerintah menginginkan agar UMKM Indonesia seperti UMKM yang ada di negara-negara maju Asia misalnya Jepang, Korea Selatan dan China.

Di sana, kata dia, UMKM sudah bagian dari industrialisasi dan bergerak dengan memanfaatkan teknologi canggih.

Kepala Staf Kepresidenan Indonesia pada tahun 2015-2018 itu mencontohkan, di industri kendaraan bermotor Jepang dan China, suku cadangnya berasal dari UMKM.

Selain itu, di sana juga ada UMKM yang bergerak di bidang keramik dan menjadi pesaing merek dunia di industri itu.

"UMKM di negara-negara itu sudah berbasis teknologi tinggi," tutur Teten.

Sementara di dalam negeri, Teten menyebut UMKM masih terbatas pada usaha-usaha kecil seperti keripik, dodol, anyaman dan lain-lain.

Hal itulah yang membuat Pemerintah Indonesia membuat berbagai kebijakan untuk meningkatkan kualitas UMKM, di mana salah satu yang utama adalah fokus pada industrialisasi bahan baku.

Indonesia, Teten menekankan, mesti menjadi pemain utama dari hulu sampai hilir dengan memanfaatkan kekuatan dari UMKM karena Indonesia memiliki keunggulan di banyaknya sumber daya alam.

"Kita mempunyai kekayaan alam yang luar biasa. Jadi harus fokus ke sumber daya itu. Presiden Joko Widodo sudah menyatakan kita harus melakukan industrialisasi memanfaatkan bahan baku lokal," kata Teten.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah upayakan semakin banyak UMKM masuk rantai pasok industri

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023