Komisi III DPRD Medan meminta Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, untuk menstabilkan harga bahan pokok di pasaran menjelang bulan suci Ramadhan tahun ini.

"Kami sudah panggil Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan, dan mereka akui ada sedikit kenaikan harga-harga di pasaran," ucap Ketua Komisi III DPRD Medan Afif Abdillah di Medan, Sabtu.

Legislator ini mencontohkan di antaranya harga beras milik Bulog di pasar tradisional kini dijual dengan harga antara Rp13.000 hingga Rp14.000 per kilogram.

Padahal, kata dia, harga eceran tertinggi untuk beras perusahaan umum milik negara itu seharusnya seharga Rp9.900 per kilogram.

"Tapi mereka (Bulog) jual sampai Rp14.000 per kilogram, itu yang jadi masalah di masyarakat. Semua sudah cerita soal ini, dan masyarakat kita resah," ujarnya.

Selain itu, kata Atif, komoditas minyak goreng bersubsidi Minyakita terjadi kelangkaan di pasaran sejak empat bulan terakhir di Kota Medan.

Berdasarkan keterangan dari pihak Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan bahwa persediaan minyak goreng kemasan bermerek itu untuk Kota Medan saat ini hanya sekitar 2.000 liter.

Bahkan harga minyak goreng curah di Kota Medan juga mengalami kenaikan menjadi Rp15.000/liter dari sebelumnya Rp13. 000/liter akibat pasokan Minyakita terbatas.

Data Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan di Desember 2022 menyebut kebutuhan beras di daerah ini sebanyak 21.896,97 ton/bulan atau 729,9 ton/hari dan minyak goreng 1.826 ton/bulan atau 60,88 ton/hari.

"Kami minta pemerintah penuhi kebutuhan komoditas ini, terutama stok selama bulan puasa Ramadhan karena permintaan masyarakat pasti meningkat," ujar Afif.
 

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023