Penjabat (Pj.) Wali Kota Tebing Tinggi Muhammad Dimiyathi mengikuti pertemuan zoom meeting road show "Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Esktrem di Kabupaten/ Kota Se-Provinsi Sumatera Utara" di ruang aula Balai Kota Tebing Tinggi, Selasa (07/03/2023).

Dipimpin Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P.  serta diikuti Gubernur Sumut, Bupati/ Wali Kota se-Sumut dari daerah masing-masing.

Menko Bidang PMK Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan kegiatan Roadshow Virtual untuk mendapatkan laporan terkait penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem.

Dalam hal ini, Sumut menjadi provinsi ke-14 selama 16 hari pelaksanaan, dimana ada sejumlah Kabupaten yang menjadi sasaran, seperti Madina, Padang Lawas, Tapanuli Selatan, Padang Sidempuan, Nias Selatan dan Tapanuli Tengah.

Menko Bidang PMK juga menanyakan kepada beberapa Kabupaten tersebut, langkah apa yang sudah dilakukan, serta terobosan yang ditempuh, terutama masalah yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Pusat.

Menko Bidang PMK juga meminta usulan dari Pemerintah Kabupaten/Kota guna mempercepat penurunan angka stunting serta kemiskinan ekstrim.

Selain hal tersebut, Menko Bidang PMK juga mengatakan pihaknya berupaya mengidentifikasi semua isu, kendala dan masalah yang ada. Selanjutnya akan dibahas langkah kedepan, sebagai solusi persoalan dimaksud.

Meskipun secara persentase terjadi penurunan, namun Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam paparannya menargetkan bahwa angka prevalensi stunting di Sumut dapat terus menurun hingga menyentuh angka 14 persen.

Karenanya, setelah menyempurnakan data (validitas data), Pemprov Sumut berupaya melibatkan bantuan berbagai pihak seperti keberadaan mahasiswa yang menggelar praktek kerja lapangan, serta penempatan dokter muda di kawasan yang dinilai membutuhkan.

“Ini juga masih ada kaitannya dengan usia pernikahan, dan bagaimana kesiapan mereka berkeluarga," kata Gubernur Sumut.

Terkait kondisi kemiskinan ekstrem, Gubernur Sumut juga menyampaikan perihal penurunan angka tersebut dari tahun sebelumnya. 

Jika pada tahun 2021 lalu tercatat di angka 1,34 juta jiwa, maka di tahun 2022 turun menjadi 1,27 juta jiwa. Hal ini juga masih berkaitan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, hingga menyebabkan anjloknya perekonomian dari banyak sektor, sebagai pemicu munculnya orang miskin.

“Untuk data miskin ekstrem berada pada angka 120 ribu jiwa. Kami masih mencari tahu faktor penyebabnya. Sementara upaya kita masih terus berjalan seperti program bedah rumah, bantuan sosial, bantuan stimulus ekonomi untuk UMKM, petani, nelayan dan sebagainya,” urai Gubernur Sumut.

Untuk Kota Tebing Tinggi, gambaran peta stunting per Kecamatan ialah Kecamatan Bajenis sebanyak 61 orang, Kec. Padang Hulu 40 orang, Kec. Tebing Tinggi Kota 43 orang, Kec. Rambutan 37 orang dan Kec. Padang hilir 32 orang.

Turut hadir mendampingi Pj. Wali Kota di ruang aula, Kadis Kesehatan dr. Muhammad Iqbal, Sp.P., Kadis PPKB Hj. Nina Zahara MZ, S.H., MAP., Kadis P3APM Dra. Sri Wahyuni, M.Si., perwakilan OPD terkait serta Camat dan Lurah atau mewakili.

Pewarta : Zulfan Kurniawan

Pewarta: Zulfan Kurniawan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023