Manajemen Bank BTPN menegaskan potensi untuk menggaet nasabah pensiunan termasuk di wilayah Sumatera Utara masih cukup besar. 

Regional Head Sumatera Bank BTPN, Odik Purnama, di Medan, Rabu, menegaskan, wilayah Sumatera terutama Sumut masih memiliki potensi besar sebagai nasabah, termasuk nasabah pensiunan yang dulu fokus di pensiunan. 

"Peluangnya masih bisa digarap. Apalagi ini memang pasar yang menjadi unggulan BTPN," katanya. 

Portofolio BTPN sebesar 80 persen adalah pensiunan, sisanya 20 persen adalah mikro dan yang lainnya. 

Didampingi Corporate Communications Head Bank BTPN, Meta Rostiawati, dia mengatakan kompetisi memperebutkan nasabah semakin ketat. 

Industri perbankan gencar menggarap program pensiunan. "Menggarap sektor itu, Bank BTPN berusaha terlibat langsung dalam memberdayakan nasabah," katanya. 

Langkah itu merupakan kunci untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja bisnis yang prima dan berkelanjutan. 

"Produk BTPN yang disebut Daya adalah merupakan program pemberdayaan yang terukur dan berkelanjutan," katanya. 

Daya membantu pengusaha UMKM untuk meningkatkan usahanya melalui program khusus berdasarkan kurikulum tertentu. 

Communications and Daya Head Bank BTPN, Andrie Darusman, menambahkan, hingga 30 September 2022 Bank BTPN telah menyalurkan pembiayaan hijau Rp6,7 triliun.

Sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan lahan berkelanjutan menjadi yang dominan atau sebesar Rp3,1 triliun.

"BTPN sudah menyalurkan Rp6,7 triliun untuk membiayai kegiatan bisnis berkelanjutan seperti yang ditetapkan POJK 51/2017," ujarnya.

Andrie merinci, selain sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan lahan berkelanjutan, pembiayaan juga untuk kegiatan bisnis energi terbarukan sebesar Rp1,9 triliun. 

Kemudian, efisiensi energi Rp0,53 triliun, transportasi ramah lingkungan Rp0,34 triliun, dan properti hijau Rp0,76 triliun.

Kemudian, untuk pertumbuhan registered user atau pengguna yang terdaftar di Jenius hampir menembus 4,2 juta nasabah di 2022 secara nasional. 
.
Diharapkan pengguna Jenius terus tumbuh lebih baik lagi karena memudahkan nasabah bertransaksi seperti para purnabakti. 

Selama ini, mereka harus menunggu lama di bank untuk menerima uang pensiun mau pun mengirim uang. 

"Setelah menggunakan aplikasi Jenius, layanan jauh lebih cepat," ujarnya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023