Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendorong digitalisasi industri logistik terus tumbuh di wilayah ini untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dampak pandemi COVID-19.

"Ke depan kita dorong digitalisasi logistik tumbuh, khususnya di Sumatera Utara," terang Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Sumut, Yunus Pasodung di Medan, Sumut, Rabu (15/12).

Ia mengaku digitalisasi logistik ini merupakan produk baru, sehingga belum ada penyampaian masyarakat terhadap layanan jasa pengiriman barang hingga penggunaan kendaraan ini.

Digitalisasi logistik mendorong munculnya platform digital yang menawarkan solusi logistik dari ujung ke ujung, di antaranya truk dan pengemudi diseleksi sesuai kebutuhan si pengirim.

"Ini perusahaan baru. Jika dilihat paparan tadi bagus, dan bisa membantu pemerintah. Produk ini dari 2017 saya lihat di Surabaya, 2021 di Jakarta dan banyak perusahaan yang pakai," tutur dia.

Pihaknya juga akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pelaku usaha logistik, khususnya di Sumatera Utara terutama hal yang menguntungkan bagi mereka.

Data Asosiasi Logistik Indonesia menyebut sekitar 60 persen pergerakan barang terjadi di Jawa, dan hampir 20 persen di Sumatera. Untuk Jakarta sendiri lebih dari tujuh juta pengiriman setiap harinya.

"Kira-kira apa yang menguntungkan pelaku usaha, ya silakan saja. Cuma memang dari segi aturan digital harus dipakai karena merupakan salah satu syarat," tegas Yunus.

Chief Business Officer McEasy, Andi Setiadi memperkenalkan sistem manajemen logistik pintar dilengkapi internet dan GPS mendukung digitalisasi logistik di Sumatera Utara.

"Pemasangan GPS pada kendaraan tidak hanya berfungsi pelacakan semata. Jika dipadukan perangkat internet, pemasangan GPS bisa meningkatkan efisiensi transportasi dan keamanan di jalan," katanya.

Solusi digital ini, lanjut dia, berguna bagi penyedia jasa logistik, termasuk pengiriman barang hingga kendaraan berpendingin dengan temperatur tertentu, seperti farmasi, daging dan makanan laut.

Hingga kini lebih dari 400 perusahaan menggunakan layanannya, mulai perusahaan besar hingga kecil dan menengah dengan armada menempuh sekitar 350 juta kilometer.

"Dengan memanfaatkan teknologi dan data, solusi digital kami mampu memecahkan tantangan industri transportasi dan logistik, seperti uang saku supir, penghematan bahan bakar hingga efisiensi muatan dan rute," ungkap Andi.
 

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022