Kementerian Pertanian RI terus melakukan pengembangan pembibitan terhadap bibit Jeruk Keprok Sipirok untuk menjaga agar plasma nutfah tidak punah.

Unit Pelaksana Teknis Benih Induk Hortikultura (UPT BIH) Arse Sipirok, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara, Juswardi Ritonga kepada Antara di Sipirok, Selasa.

Dikatakan pengembangan bibit Jeruk Keprok Sipirok itu di bawah binaan Direktorat Pembibitan Kementerian Pertanian (Kementan).

"Kita tidak ingin plasma nutfah Jeruk Sipirok punah, bahkan bisa semakin berkembang," katanya.

Menurut dia Jeruk Keprok Sipirok memiliki tekstur kulit tebal aroma khas manis ada asamnya vitamin C tinggi, dan cukup berkembang di era Gubernur Sumut almarhum Raja Inal Siregar.

Belakangan ini popularitas Keprok Sipirok nyaris tidak terdengar seiring populasi semakin berkurang (perlu peremajaan).

Saat ini UPT BIH Arse Sipirok berhasil membibit Keprok Sipirok puluhan ribu batang.

"Tidak itu saja varietas keprok maga, batu 55, siam madu juga ikut dikembangkan," katanya.

Sekitar seminggu lalu melalui Direktorat Pembibitan Kementan sudah menyalurkan 11.600 batang bibit Jeruk Keprok Sipirok kepada kelompok tani sejumlah desa di Kecamatan Sipirok.

"Juga ke wilayah Mandailing Natal kita sudah kirim 4 ribu batang bibit keprok maga dari usulan kelompok tani Madina 14.000 batang," tambahnya.

Lebih jauh dikatakan bahwa Jeruk Keprok Sipirok ternyata sudah cukup berkembang ke Pulai Jawa, "ada sekitar 20 ribu batang sudah di kirim ke kelompok tani di Surakarta bahkan minta lagi," sebutnya.

"Mudah-mudahan melalui pembibitan UPT BIH Arse Sipirok varietas keprok sipirok, keprok maga khususnya semakin berkembang dan terjaga dari kepunahan," harapnya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022