Kementerian Pertanian RI menggelar monitoring dan evaluasi pelaksanaan magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) pada mitra dunia usaha dan dunia industri yakni PT Wahana Graha Makmur (WGM) produsen kopi arabika di Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara [Sumut] awal November lalu.

Kegiatan Monev dilakukan dosen Polbangtan Medan, Liza Devita dan rekannya Ira Lisyani Tampubolon pada pelaksanaan magang MBKM enam mahasiswa Polbangtan Medan plus penelitian untuk Tugas Akhir bagi Prodi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan.

Visitasi Monev tersebut disambut hangat Manajer Umum WGM, Phie Yong didampingi Kepala Divisi Pembibitan, Cornel Tobing dan Purba yang mengapresiasi kegiatan MBKM mahasiswa Polbangtan Medan di perusahaannya.

Langkah tersebut sejalan keyakinan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa tongkat estafet pertanian harus segera diberikan kepada generasi milenial. Sebab, merekalah yang akan meneruskan sektor pertanian yang semakin mandiri, maju dan modern. 

“Sistem pertanian kita saat ini beradaptasi dengan era 4.0, generasi milenial yang akrab dengan inovasi teknologi dalam era 4.0. Kita akan cetak 2,5 juta petani milenial hingga 2024,” katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi tentang generasi milenial yang didorong untuk mengambil peran, khususnya di sektor pertanian melalui berbagai kegiatan yang produktif. 

“Pertanian saat ini berbeda dengan sebelumnya. Kita masuk era pertanian internet of things dan artificial intelligent. Satelit sudah main. Bukti pertanian itu keren. Mental tak mudah menyerah, mandiri, adaptif, inovatif serta disiplin tinggi yang menjadi modal dasar keberhasilan pembangunan pertanian," katanya.

Dia menambahkan strategi Kementan, terus mencari peluang membangun ekosistem kewirausahaan bagi generasi muda, guna mengoptimalkan pemanfaatan potensi demografi tersebut. Pengembangannya, dengan mengedepankan kolaborasi bersama bersama berbagai pihak terutama DuDi.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini berpesan agar mahasiswa magang MBKM dapat menyelesaikan kegiatan magang dan TA dengan sebaik-baiknya agar dapat lulus tepat pada waktunya.

Keenam mahasiswa Polbangtan Medan yang magang MBKM di WGM adalah Hillarin Veronika Sitinjak,Aulimizan Alfikri Tambunan, Martha Angeline Purba, Veronika Berutu, Mhd Al-Hafis Nur, dan Azfar Fauzi Marpaung.

Dosen Polbangtan Medan, Liza Devita mengatakan, dari program MBKM, mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan praktik sesuai mata kuliah di Semester VII. 

"Mereka juga mahasiswa tingkat empat yang akan menyusun tugas akhir di lapangan, dengan mengambil data dan mencari permasalahan pada komoditas kopi WGM," katanya.

Kadiv Pembimbing Eksternal di Pembimbitan, Cornel Tobing mengakui mahasiswa Polbangtan Medan terbilang baik dan memiliki semangat tinggi. 

"Diharapkan, mahasiswa memberikan inovasi penting bagi perusahaan sebagai hubungan timbal balik dan keberlanjutan kerjasama pihak perusahaan dengan kampus," katanya.

Manajer Umum WGM, Phie Yong berharap mahasiswa lebih aktif bertanya  tentang apa yang terjadi di lapangan, dan jika mempelajari kopi dari hulu ke hilir, tentu dengan surat perijinan yang berlaku. Kendati begitu, sejauh ini, tidak ada kendala yang dihadapi, diharapkan ke depan semakin semangat dan rajin.

"Program MBKM diharapkan mampu memberi manfaat serta persiapan dalam penyusunan tugas akhir, dengan bantuan bimbingan oleh pembimbing eksternal, dan berjalan dengan baik hingga Februari 2023." katanya.

Pewarta: Rel

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022