Petani di lokasi Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara membutuhkan kehadiran 'local champion' atau petani unggulan, guna mendukung alih pengetahuan dan pengalaman kepada sesama petani , sejalan dengan pengembangan FE Humbahas sebagai Program Super Prioritas dari Kementerian Pertanian RI.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa pengembangan FE Humbahas sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, untuk menjadikan Humbahas sebagai salah satu lokasi percontohan pengembangan food estate berbasis hortikultura.

“Food estate adalah program yang diminta oleh Presiden Jokowi untuk mengoptimalkan lahan-lahan potensial, sehingga meningkatkan nilai komoditas pertanian yang tentu harga jualnya bisa lebih mahal,” katanya.

FE Humbahas, kata Mentan, adalah salah satu program super prioritas Kementan. Komoditas utama yang dikembangkan meliputi bawang merah dan bawang putih serta kentang sebagai bahan baku industri. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mendorong penyuluh pusat dan daerah serta alumni Polbangtan dan perguruan tinggi mitra sinergi mendukung pengembangan Food Estate Humbahas.

"Kita harus sungguh-sungguh dan bekerja keras, seperti dikatakan Mentan Syahrul bahwa Food Estate Humbahas akan menjadi model percontohan di daerah lain," katanya.
Peran 'local champion' tersebut dikemukakan Manajer Tim Transisi FE Humbahas, Van Basten Panjaitan pada Focus Group Discussion [FGD] di Humbahas, belum lama ini. Hadir Kepala Dinas Pertanian Humbahas, Junter Marbun dan Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini.

"Kehadiran local champion yang yang dapat membantu proses transfer atau alih pengetahuan dan pengalaman kepada sesama petani lainnya," kata Van Basten Panjaitan, yang juga Staf Khusus Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Panjaitan.

FGD berikutnya terkait penelitian dosen Polbangtan Medan berjudul 'Pola Komunikasi Kemitraan Kelembagaan Petani pada Program Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan' berlangsung pada Selasa [25/10]. Hadir Akademisi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan UGM Yogya, Subejo dan Dwi Febrimeli selaku moderator.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa FE Humbahas merupakan peluang besar bagi masyarakat Humbahas, untuk meningkatkan kesejahteraan petani seperti halnya di Desa Siria-ria, Kecamatan Pollung, yang melibatkan tujuh kelompok tani [Poktan] yang tergabung dalam Gapoktan.

Sementara Van Basten Panjaitan mengakui ketika musim panen, Poktan masih kewalahan untuk mencari kemitraan pemasaran hasil produksi dengan harga yang layak. 

"Kelembagaan petani seharusnya dapat memberikan jalan pemasaran dengan membangun kemitraan usaha dengan para off-taker. Kelembagaan petani berperan untuk pemasaran produk petani dengan membangun jejaring kemitraan usaha kepada multipihak," katanya.

Dalam upaya identifikasi masalah, dosen Polbangtan Medan melakukan penelitian berjudul 'Pola Komunikasi Kemitraan Kelembagaan Petani pada Program Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan'.

Metodenya, campuran (mix method) bertujuan (1) identifikasi dan analisis potensi kapasitas lokal dalam mendukung pemberdayaan kelembagaan ekonomi petani (2) identifikasi dan analisis prilaku komunikasi dalam kemitraan usaha antar stakeholders kelembagaan ekonomi petani dan (3) identifikasi dan merumuskan pola komunikasi kemitraan kelembagaan ekonomi petani berbasis kapasitas lokal di Humbahas.

"Tahapan pelaksanaan penelitian dimulai dengan wawancara mendalam pada key informan pada Juni 2022. Selanjutnya, FGD bersama multipihak pada September 2022," kata Dwi Febrimeli, moderator FGD.

Pewarta: Rel

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022