Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sibolga, melaksanakan persiapan Kegiatan Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi Night (Regsosek),  di aula kantor BPS Kota Sibolga,Pada pukul 21.00 WIB, Jumat, (29/10) lalu

Kepala Badan Pusat Statistik Kota Sibolga (BPS) Sabar Alberto Harianja, melalui pesan pers rilisnya, senin, (31/10) sore menjalaskan, tujuan dilaksanakannya pendataan pada malam Regsosek guna melakukan percepatan sensus penduk yang telah  dimulai pada 15 Oktober 2022 sampai dengan 14 November 2022.

"Pendataan dilaksanakan mencakup seluruh penduduk, tidak terkecuali  bagi tunawisma, gelandangan, Anak Buah Kapal (ABK)  dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)," Ujarnya

Lanjutnya, pendataan bagi tunawisma, gelandangan, ABK dan ODGJ dilakukan pada Sensus Night tanggal 29 Oktober 2022 di seluruh Indonesia, termasuk Kota Sibolga. 
 
" Tunawisma adalah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal (rumah). Penduduk tunawisma antara lain penduduk yang tinggal di pasar terminal, pelabuhan, emperan toko, atau berbagai fasilitas umum lainnya, gelandangan di trotoar jalan, dan manusia gerobak," katanya.
Rosmiana Hasibuan selaku Ketua Tim Manajemen Lapangan menambahkan,  tim yang turun melakukan pendataan pada malam Regsosek terbagi dua tim,  terdiri dari pegawai BPS Kota Sibolga sebanyak 12 orang. Tim menyisir wilayah-wilayah di Kota Sibolga yang diduga ada tunawisma.

"Pendataan Tunawisma meliputi nama, jenis kelamin, usia, gangguan kesehatan, pendidikan, hingga ke pekerjaannya," kata Rosmiana

Menurutnya, Sensus Night Regsosek memberikan pesan kuat dan komitmen BPS untuk memastikan tidak ada satupun penduduk yang tidak tercatat di dalam kegiatan Regsosek.

"Dari hasil pendataan berhasil mendata 19 orang, meliputi ODGJ  sebanyak 7 orang dan tunawisma sebanyak 12 orang.  Pendataan dimulai pukul 24.00 sampai dengan 02.30 Wib hari Minggu 30 Oktober 2022," jelasnya

Pewarta: Tamy

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022