Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan melakukan pendampingan kepada penyuluh pertanian di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, dalam penerapan "smart farming" atau Pertanian Presisi sebagai upaya mewujudkan pertanian modern.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini di Medan, Jumat, mengatakan, transformasi pertanian ke arah digitalisasi merupakan sebuah keharusan dan dipercaya dapat membantu percepatan perkembangan sektor pertanian.
"Menghadapi tantangan perubahan iklim bukan lagi dengan cara-cara klasik, tapi harus dengan metode lebih modern seperti smart farming," katanya
Ia menjelaskan smart farming adalah kegiatan pertanian yang memanfaatkan platform terkoneksi perangkat teknologi seperti tablet dan smartphone dalam pengumpulan informasi seperti status hara tanah, kelembaban udara, kondisi cuaca dan sebagainya yang diperoleh dari lapangan melalui perangkat yang ditanam pada lahan pertanian.
"Dalam hal ini, penyuluh mempunyai peran penting untuk melakukan terobosan di sektor pertanian," katanya.
Sejumlah penyuluh Kabupaten Toba antusias mengikuti kegiatan praktik yang didampingi dosen Polbangtan Medan, Firman RL Silalahi dan Puji Wahyu Mulyani selaku narasumber, dilanjutkan praktik pemasangan teknik irigasi sprinkle sebagai salah satu kegiatan praktik smart farming.
Ia mengatakan, pendampingan tersebut dilakukan sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kepada penyuluh agar mengawal dan mendampingi petani untuk memanfaatkan teknologi smart farming hingga pelosok desa.
Revolusi Industri 4.0 yang lekat pada pemanfaatan internet untuk integrasi dengan mesin atau perangkat, membuat pengoperasiannya lebih mudah meskipun dari jarak jauh.
Sektor pertanian turut memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk pengembangan pertanian maju, mandiri dan modern, diantaranya penerapan Smart Farming atau Pertanian Presisi, demikian Yuliana Kansrini.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini di Medan, Jumat, mengatakan, transformasi pertanian ke arah digitalisasi merupakan sebuah keharusan dan dipercaya dapat membantu percepatan perkembangan sektor pertanian.
"Menghadapi tantangan perubahan iklim bukan lagi dengan cara-cara klasik, tapi harus dengan metode lebih modern seperti smart farming," katanya
Ia menjelaskan smart farming adalah kegiatan pertanian yang memanfaatkan platform terkoneksi perangkat teknologi seperti tablet dan smartphone dalam pengumpulan informasi seperti status hara tanah, kelembaban udara, kondisi cuaca dan sebagainya yang diperoleh dari lapangan melalui perangkat yang ditanam pada lahan pertanian.
"Dalam hal ini, penyuluh mempunyai peran penting untuk melakukan terobosan di sektor pertanian," katanya.
Sejumlah penyuluh Kabupaten Toba antusias mengikuti kegiatan praktik yang didampingi dosen Polbangtan Medan, Firman RL Silalahi dan Puji Wahyu Mulyani selaku narasumber, dilanjutkan praktik pemasangan teknik irigasi sprinkle sebagai salah satu kegiatan praktik smart farming.
Ia mengatakan, pendampingan tersebut dilakukan sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kepada penyuluh agar mengawal dan mendampingi petani untuk memanfaatkan teknologi smart farming hingga pelosok desa.
Revolusi Industri 4.0 yang lekat pada pemanfaatan internet untuk integrasi dengan mesin atau perangkat, membuat pengoperasiannya lebih mudah meskipun dari jarak jauh.
Sektor pertanian turut memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk pengembangan pertanian maju, mandiri dan modern, diantaranya penerapan Smart Farming atau Pertanian Presisi, demikian Yuliana Kansrini.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022