Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution ingin menyelamatkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan terus mendorong untuk bangkit di tengah pandemi COVID-19 dua tahun terakhir.
"Yang perlu diselamatkan pertama sekali adalah pelaku UMKM. Mereka perlu dukungan dan rangkulan pemerintah," ucap Bobby di acara literasi penjaminan syariah PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah, Medan, Senin.
Rangkulan pemerintah, terang dia, terutama Pemkot Medan karena UMKM menjadi tulang punggung, tapi rentan terdampak jika terjadi sesuatu baik di tingkat nasional maupun global.
Wali kota mengatakan, pemerintah pusat melalui pemerintah daerah sudah menetapkan UMKM harus diselamatkan, dan salah satunya bisa mengakses lembaga penjamin keuangan.
Data Dinas Koperasi UKM Kota Medan menyebut, jumlah UMKM di daerah ini sebanyak 27.753 unit terdiri atas usaha mikro 22.213 unit, usaha kecil 5.447 unit, dan usaha menengah 103 unit.
"Melalui lembaga penjamin atau lembaga keuangan bisa memberikan program-program kepada pelaku UMKM, khususnya lembaga keuangan syariah," katanya.
Wali kota juga mencontohkan bahwa dahulu banyak rentenir berkeliaran di pasar tradisional Kota Medan yang menawarkan pinjaman modal kepada pedagang dengan bunga tinggi.
"Rentenir memberi pinjaman Rp1 juta di subuh hari. Setelah dagangan habis, pedagang mengembalikan pinjaman kepada si rentenir antara Rp1,2 juta sampai Rp.1,5 juta," tutur dia.
"Kini para rentenir itu telah bertransformasi menjadi pinjaman daring. Mereka tidak perlu mendatangi ke rumah-rumah, tapi cukup melalui handphone,” ungkap Bobby.
Pemkot Medan sendiri, lanjut dia, telah membantu lembaga keuangan di daerah ini, khususnya lembaga keuangan syariah melalui program rumah ibadah mandiri.
"Alhamdulillah, hari ini sudah kita jalankan program masjid mandiri. Melalui program ini masjid tidak hanya tempat beribadah, tapi penggerak ekonomi, politik, keuangan maupun kegiatan lainnya," ujar Wali Kota Medan.
Komisaris Utama Askrindo Syariah, Siti Ma’rifah, mengatakan dipilihnya Kota Medan sebagai tempat kegiatan ini, karena melihat kegigihan Pemkot Medan dalam upaya membangkitkan UMKM setempat.
"Selain itu, kita melihat masyarakat Medan sangat progresif mengembangkan usaha. Hal ini menjadi alasan kami memilih Kota Medan sebagai tempat literasi penjaminan syariah PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah," jelas Siti.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Yang perlu diselamatkan pertama sekali adalah pelaku UMKM. Mereka perlu dukungan dan rangkulan pemerintah," ucap Bobby di acara literasi penjaminan syariah PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah, Medan, Senin.
Rangkulan pemerintah, terang dia, terutama Pemkot Medan karena UMKM menjadi tulang punggung, tapi rentan terdampak jika terjadi sesuatu baik di tingkat nasional maupun global.
Wali kota mengatakan, pemerintah pusat melalui pemerintah daerah sudah menetapkan UMKM harus diselamatkan, dan salah satunya bisa mengakses lembaga penjamin keuangan.
Data Dinas Koperasi UKM Kota Medan menyebut, jumlah UMKM di daerah ini sebanyak 27.753 unit terdiri atas usaha mikro 22.213 unit, usaha kecil 5.447 unit, dan usaha menengah 103 unit.
"Melalui lembaga penjamin atau lembaga keuangan bisa memberikan program-program kepada pelaku UMKM, khususnya lembaga keuangan syariah," katanya.
Wali kota juga mencontohkan bahwa dahulu banyak rentenir berkeliaran di pasar tradisional Kota Medan yang menawarkan pinjaman modal kepada pedagang dengan bunga tinggi.
"Rentenir memberi pinjaman Rp1 juta di subuh hari. Setelah dagangan habis, pedagang mengembalikan pinjaman kepada si rentenir antara Rp1,2 juta sampai Rp.1,5 juta," tutur dia.
"Kini para rentenir itu telah bertransformasi menjadi pinjaman daring. Mereka tidak perlu mendatangi ke rumah-rumah, tapi cukup melalui handphone,” ungkap Bobby.
Pemkot Medan sendiri, lanjut dia, telah membantu lembaga keuangan di daerah ini, khususnya lembaga keuangan syariah melalui program rumah ibadah mandiri.
"Alhamdulillah, hari ini sudah kita jalankan program masjid mandiri. Melalui program ini masjid tidak hanya tempat beribadah, tapi penggerak ekonomi, politik, keuangan maupun kegiatan lainnya," ujar Wali Kota Medan.
Komisaris Utama Askrindo Syariah, Siti Ma’rifah, mengatakan dipilihnya Kota Medan sebagai tempat kegiatan ini, karena melihat kegigihan Pemkot Medan dalam upaya membangkitkan UMKM setempat.
"Selain itu, kita melihat masyarakat Medan sangat progresif mengembangkan usaha. Hal ini menjadi alasan kami memilih Kota Medan sebagai tempat literasi penjaminan syariah PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah," jelas Siti.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022