Kegiatan Bakti Sosial (Baksos) Ikatan Mahasiswa Polbangtan Pepi Indonesia (MPPI) Medan di Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara [Sumut] belum lama ini, disokong oleh Kementerian Pertanian RI, khususnya Polbangtan Medan dan Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) dalam kaitan Dies Natalis PEPI ketiga.
Kegiatan Baksos meliputi pemberian buku bacaan, peralatan ibadah dan kebersihan, membersihkan surau dan kuliah tujuh menit (Kultum) bagi Surau Al-Mukmin dan masyarakat Desa Basa, Kecamatan Pangkalan Susu.
Bantuan IMPPI diserahkan pada Kepala Lingkungan Desa Basa, Muhammad Nuh dan pengurus Surau Al-Mukmin, Ismail sebagai wujud kepedulian mahasiswa Polbangtan dan PEPI.
"Dengan kegiatan Baksos IMPPI, mahasiswa dapat memupuk rasa peduli sesama dan lingkungan. Kampus selalu mendukung kegiatan positif oleh mahasiswa," kata Bimtan Organisasi Polbangtan Medan, Maya Sari.
Upaya tersebut sejalan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang berharap peranan lebih besar dari kyai, santri dan para ulama dalam membangun kekuatan persatuan dan kesatuan bangsa melalui sektor pertanian.
"Indonesia itu merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Negara agraris bagus yang memiliki kesuburan lahan, karena itu, kita patut bersyukur dan tentu kita membutuhkan peranan santri, kiyai, dan alim ulama untuk bersama-sama membangun sektor pertanian," katanya.
Menurut Mentan Syahrul, Indonesia membutuhkan kekuatan umat Islam dalam membangun sektor pertanian ke depan. Kekuatan umat Islam, kata Syahrul, mampu menghadirkan kesejahteraan dan kemakmuran. Umat Islam harus mampu menjaga persaudaraan dan perdamaian.
"Presiden kita, Joko Widodo betul-betul mau melihat rakyatnya makin sejahtera, mau melihat Islam menyatu dengan elemen elemen agama lain, dan tentu saja mau melihat Indonesia lebih maju dan lebih sejahtera," katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengharapkan dukungan kyai, ulama dan santri akan membawa berkah, kemakmuran, dan keberlangsungan kehidupan manusia dalam berbangsa dan bernegara.
"Agama hadir untuk membuat kehidupan manusia ke arah lebih baik. Agama menjadi petunjuk bagi manusia agar menciptakan kedamaian dan ketentraman," katanya lagi.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan Baksos merupakan kegiatan nyata bagi lingkungan dan masyarakat sekitar, sehingga kehadiran mahasiswa berdampak positif bagi masyarakat.
Kepala Lingkungan Desa Basa, Muhammad Nuh menyatakan syukur atas kepedulian IMPPI. "Kami bersyukur kalian hadir di kampung kami. Pilihan kalian tepat, sebab masyarakat sangat memerlukan kehadiran kalian. Surau ini sangat membutuhkan bantuan. Saya mewakili masyarakat mengucapkan terima kasih.”
Ketua Panitia Baksos, Edi Nurnanda mengharapkan kegiatan Baksos tersebut merupakan aksi nyata bukan sekadar kata, yang diharapkan dapat memberi edukasi kepada anak muda untuk melihat lingkungan sekitar dan mau turun tangan dalam membantu masyarakat.”
"Meskipun nilainya tidak seberapa semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat," kata Edi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Kegiatan Baksos meliputi pemberian buku bacaan, peralatan ibadah dan kebersihan, membersihkan surau dan kuliah tujuh menit (Kultum) bagi Surau Al-Mukmin dan masyarakat Desa Basa, Kecamatan Pangkalan Susu.
Bantuan IMPPI diserahkan pada Kepala Lingkungan Desa Basa, Muhammad Nuh dan pengurus Surau Al-Mukmin, Ismail sebagai wujud kepedulian mahasiswa Polbangtan dan PEPI.
"Dengan kegiatan Baksos IMPPI, mahasiswa dapat memupuk rasa peduli sesama dan lingkungan. Kampus selalu mendukung kegiatan positif oleh mahasiswa," kata Bimtan Organisasi Polbangtan Medan, Maya Sari.
Upaya tersebut sejalan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang berharap peranan lebih besar dari kyai, santri dan para ulama dalam membangun kekuatan persatuan dan kesatuan bangsa melalui sektor pertanian.
"Indonesia itu merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Negara agraris bagus yang memiliki kesuburan lahan, karena itu, kita patut bersyukur dan tentu kita membutuhkan peranan santri, kiyai, dan alim ulama untuk bersama-sama membangun sektor pertanian," katanya.
Menurut Mentan Syahrul, Indonesia membutuhkan kekuatan umat Islam dalam membangun sektor pertanian ke depan. Kekuatan umat Islam, kata Syahrul, mampu menghadirkan kesejahteraan dan kemakmuran. Umat Islam harus mampu menjaga persaudaraan dan perdamaian.
"Presiden kita, Joko Widodo betul-betul mau melihat rakyatnya makin sejahtera, mau melihat Islam menyatu dengan elemen elemen agama lain, dan tentu saja mau melihat Indonesia lebih maju dan lebih sejahtera," katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengharapkan dukungan kyai, ulama dan santri akan membawa berkah, kemakmuran, dan keberlangsungan kehidupan manusia dalam berbangsa dan bernegara.
"Agama hadir untuk membuat kehidupan manusia ke arah lebih baik. Agama menjadi petunjuk bagi manusia agar menciptakan kedamaian dan ketentraman," katanya lagi.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan Baksos merupakan kegiatan nyata bagi lingkungan dan masyarakat sekitar, sehingga kehadiran mahasiswa berdampak positif bagi masyarakat.
Kepala Lingkungan Desa Basa, Muhammad Nuh menyatakan syukur atas kepedulian IMPPI. "Kami bersyukur kalian hadir di kampung kami. Pilihan kalian tepat, sebab masyarakat sangat memerlukan kehadiran kalian. Surau ini sangat membutuhkan bantuan. Saya mewakili masyarakat mengucapkan terima kasih.”
Ketua Panitia Baksos, Edi Nurnanda mengharapkan kegiatan Baksos tersebut merupakan aksi nyata bukan sekadar kata, yang diharapkan dapat memberi edukasi kepada anak muda untuk melihat lingkungan sekitar dan mau turun tangan dalam membantu masyarakat.”
"Meskipun nilainya tidak seberapa semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat," kata Edi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022