Kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) nomor 333 Desa Bintungan  Bejangkar Baru, Kecamatan Sinunukan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut) sangat memperihatinkan.

Bangunan sekolah yang dibangun  pada tahun 1994 ini dalam beberapa tahun terakhir tidak dapat dipergunakan lagi sebagai tempat belajar mengajar karena kondisinya bangunannya yang sudah memprihatinkan, bahkan dapat membahayakan siswa karena bangunannya yang sudah lapuk.

Dari enam ruangan kelas yang ada di sekolah itu, hanya tiga lokal yang bisa difungsikan. Sisanya atau tiga kelas lainnya mengalami kerusakan yang cukup parah sejak beberapa tahun yang lalu.

"Di sekolah kita saat ini ada delapan ruangan, satu ruangan gudang, satu ruangan kantor. Sedangkan, enam ruangan lagi untuk ruangan kelas belajar. Yang rusak parah itu ada empat ruangan yaitu, tiga ruangan kelas dan satu gudang," ujar Kepala SDN nomor 333 Desa Bintungan Bejangkar Baru, Annaita Siregar yang dikonfirmasi ANTARA, Jumat, (16/9).

Annaita menyebut, kerusakan bangunan tersebut dikarenakan oleh kondisinya yang lapuk.

"Saat ini hanya ruang kelas 4,5 dan 6 yang masih bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar," katanya.

Sedangkan, untuk siswa kelas I, 2 dan 3 harus ikut membaur di ruangan kakak kelas mereka.

"Ruangan yang masih bisa dipakai kita pasangi sekat untuk pembatas antarkelas. Di kelas inilah para siswa kelas 1,2 dan 3 belajar," jelas dia.

Sebenarnya, kondisi sekolah itu sudah sering dilaporkan ke Dinas Pendidikan Madina. Namun, hingga saat ini belum terlihat adanya respons dari pihak pemerintah daerah.

“Kondisi sekolah ini sudah sering kita laporkan kepada Dinas Pendidikan, bahkan sebelum-sebelumnya sekolah ini juga sudah sering ditinjau oleh Kepala Dinas," ungkapnya.

Dia menjelaskan, saat ini SDN Bintungan Bejangkar Baru ini memiliki 120 murid. Para wali murid pun merasa khawatir dengan kondisi bangunan yang membahayakan itu.

Meskipun demikian kata dia, siswa dan siswi di sekolah itu tetap antusias menimba ilmu di sekolah. 
Siswa SDN nomor 333 Desa Bintungan Bejangkar Baru saat belajar mengajar didalam kelas yang disekat. (ANTARA/HO)
Tentu saja para murid itu mengharapkan suasana belajar yang nyaman dan bebas dari kekhawatiran dari ambruknya bangunan.

Korwil 15 Dinas Pendidikan Madina Kecamatan Sinunukan, Irvan Rangkuti mengungkapkan hal senada jika kondisi sekolah itu sudah sering disampaikannya kepada Dinas Pendidikan Madina.

"Bangunan itu tidak bisa lagi ditempati. Bangunannya dibangun pada zaman Trans dulu. Terkait kondisinya sudah sering kita laporkan. Sekolah ini dulu juga sudah sering ditinjau Kepala Dinas." ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal, Riswan Halim Batubara menyebutkan, terkait dengan kondisi sekolah yang mengalami rusak berat sedang dirumuskan untuk menjadi prioritas di tahun 2023.

"Terkait sekolah rusak berat, sedang dirumuskan untuk menjadi prioritas dalam penganggaran tahun anggaran 2023, intinya Dinas Pendidikan sedang mengupayakan percepatan perbaikan sekolah-sekolah yang rusak berat," ujarnya.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022