Guna meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM pertanian, 113 alumni Polbangtan Medan Medan mengikuti Sertifikasi Kompetensi bagi Penyuluhan Pertanian, Asisten Kebun Kelapa Sawit dan Fasilitator Organik Tanaman yang dilakukan sejak 29 Agustus hingga 4 September 2022,
Kementerian Pertanian (Kementan) RI mengerahkan 22 Asesor dari stakeholders untuk memastikan kapasitas dan kompetensi alumni Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] yang merupakan unit pelaksana teknis (UPT) pendidikan.
Ketua Sertifikasi Tempat Uji Kompetensi (TUK) Polbangtan Medan, Dwi Febrimeli hadir mendampingi alumninya mengikuti sertifikasi kompetensi.
Hal tersebut sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa peningkatan kompetensi SDM pertanian harus terus dilakukan.
“Kualitas SDM pertanian harus selalu ditingkatkan, karena pertanian harus terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Paramater utamanya adalah sertifikasi, maka kegiatan Sertifikasi Kompetensi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Kementan memberikan perhatian besar kepada alumni Polbangtan di antaranya melalui Sertifikasi Kompetensi bagi SDM pertanian.
"Untuk itu, persiapkan sertifikasi sebaik mungkin agar hasilnya positif. Sebab, sertifikasi juga menjadi bukti kompetensi dan kualitas SDM pertanian untuk menjawab tantangan ke depan,” ujar Dedi.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa pihaknya berupaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi alumni Polbangtan, menggandeng sejumlah stakeholders selaku Asesor sehingga mendapatkan lulusan berkualitas.
"Di era disruptif ini, SDM pertanian dituntut mampu selalu bisa beradaptasi terhadap perubahan, guna memastikan kapasitas dan kompetensinya adaptif terhadap kemajuan teknologi informasi dan komputasi," kata Yuliana saat membuka kegiatan sertifikasi kompetensi tersebut.
Koordinator Asesor Penyuluhan Pertanian, Lukman Effendy dan Asesor Asisten Kebun Kelapa Sawit dan Asesor Fasilitator Organik Tanaman, Arief Wicaksono menegaskan komitmen 22 Asesor. Guna memastikan kapasitas dan kompetensi alumni Polbangtan memenuhi kualifikasi job creator dan job seeker pada dunia usaha dan dunia industri (DuDi).
Ke-11 Asesor Kompetensi Penyuluhan Pertanian antara lain praktisi penyuluh Jambi, Joni Jafri; Lukman Effendy dan Dedy Kusnadi dari Polbangtan Bogor; praktisi penyuluh Bogor, Soesilo Wibowo; Raden Sad Hutomo Pribadi (BBP2TP Bogor); Ernizal dan Mursyidah dari Dinas PTPH Sumsel; Nurlisma [Distanbun Aceh]; praktisi penyuluh Rejanglebong - Bengkulu, Priyono Ananto; Yulie Andriani (Dinas TPHP Jember) dan praktisi penyuluh Sri Widarti.
Sementara enam Asesor untuk Asisten Kebun Kelapa Sawit antara lain praktisi perkebunan Jember, Jatim Arief Wicaksono; Herdi Waluyo (SMKPPN Banjarbaru Kalsel); Syukur (BPP Jambi); Mas'uddin (PTPN III Medan); Rendy Dwi Hartanto (PEPI Serpong) dan Susilawati Lubis (BBP2TP Medan).
Lima Asesor Fasilitator Organik Tanaman adalah Rachmad Yogi Samanta dari P4S Yoganik Probolinggo, Jatim; praktisi Jakarta, Asni Furoida; Ferdianto Budi Samudra (Polbangtan Malang); Sri Ayu Andayani (Universitas Majalengka Jabar) dan Aprida (BPP Lampung).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Kementerian Pertanian (Kementan) RI mengerahkan 22 Asesor dari stakeholders untuk memastikan kapasitas dan kompetensi alumni Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] yang merupakan unit pelaksana teknis (UPT) pendidikan.
Ketua Sertifikasi Tempat Uji Kompetensi (TUK) Polbangtan Medan, Dwi Febrimeli hadir mendampingi alumninya mengikuti sertifikasi kompetensi.
Hal tersebut sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa peningkatan kompetensi SDM pertanian harus terus dilakukan.
“Kualitas SDM pertanian harus selalu ditingkatkan, karena pertanian harus terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Paramater utamanya adalah sertifikasi, maka kegiatan Sertifikasi Kompetensi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Kementan memberikan perhatian besar kepada alumni Polbangtan di antaranya melalui Sertifikasi Kompetensi bagi SDM pertanian.
"Untuk itu, persiapkan sertifikasi sebaik mungkin agar hasilnya positif. Sebab, sertifikasi juga menjadi bukti kompetensi dan kualitas SDM pertanian untuk menjawab tantangan ke depan,” ujar Dedi.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa pihaknya berupaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi alumni Polbangtan, menggandeng sejumlah stakeholders selaku Asesor sehingga mendapatkan lulusan berkualitas.
"Di era disruptif ini, SDM pertanian dituntut mampu selalu bisa beradaptasi terhadap perubahan, guna memastikan kapasitas dan kompetensinya adaptif terhadap kemajuan teknologi informasi dan komputasi," kata Yuliana saat membuka kegiatan sertifikasi kompetensi tersebut.
Koordinator Asesor Penyuluhan Pertanian, Lukman Effendy dan Asesor Asisten Kebun Kelapa Sawit dan Asesor Fasilitator Organik Tanaman, Arief Wicaksono menegaskan komitmen 22 Asesor. Guna memastikan kapasitas dan kompetensi alumni Polbangtan memenuhi kualifikasi job creator dan job seeker pada dunia usaha dan dunia industri (DuDi).
Ke-11 Asesor Kompetensi Penyuluhan Pertanian antara lain praktisi penyuluh Jambi, Joni Jafri; Lukman Effendy dan Dedy Kusnadi dari Polbangtan Bogor; praktisi penyuluh Bogor, Soesilo Wibowo; Raden Sad Hutomo Pribadi (BBP2TP Bogor); Ernizal dan Mursyidah dari Dinas PTPH Sumsel; Nurlisma [Distanbun Aceh]; praktisi penyuluh Rejanglebong - Bengkulu, Priyono Ananto; Yulie Andriani (Dinas TPHP Jember) dan praktisi penyuluh Sri Widarti.
Sementara enam Asesor untuk Asisten Kebun Kelapa Sawit antara lain praktisi perkebunan Jember, Jatim Arief Wicaksono; Herdi Waluyo (SMKPPN Banjarbaru Kalsel); Syukur (BPP Jambi); Mas'uddin (PTPN III Medan); Rendy Dwi Hartanto (PEPI Serpong) dan Susilawati Lubis (BBP2TP Medan).
Lima Asesor Fasilitator Organik Tanaman adalah Rachmad Yogi Samanta dari P4S Yoganik Probolinggo, Jatim; praktisi Jakarta, Asni Furoida; Ferdianto Budi Samudra (Polbangtan Malang); Sri Ayu Andayani (Universitas Majalengka Jabar) dan Aprida (BPP Lampung).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022