Dinas Sosial (Dinsos) Kota Medan, Sumatera Utara, terus memaksimalkan program cakupan kesehatan semesta (UHC) yang kini mencapai 88,08 persen atau 2.224.601 jiwa warga di daerah ini.
Kepala Dinsos Kota Medan, Khoiruddin Rangkuti di Medan, Ahad, mengaku data terakhir BPJS Kesehatan Cabang Medan menyebut pencapaian UHC per Mei 2022 sebesar 88,08 persen dari total 2.525.077 jiwa warga Kota Medan.
"Dalam rapat koordinasi pekan ini dari 2.525.077 jiwa penduduk Medan per Mei 2022 sebanyak 2.224.601 jiwa, di antaranya sudah terlindungi BPJS Kesehatan," katanya.
Ke 2.224.601 jiwa penduduk Kota Medan itu, rinci dia, terdiri dari peserta pekerja penerima upah (PPU) seperti ASN, TNI, Polri, Pekerja Swasta, BUMN, BUMD sebanyak 703.831 orang.
Kemudian penerima bantuan iuran (PBI) melalui pendanaan APBN sebanyak 574.423 jiwa, dan pekerja bukan penerima upah (PBPU) merupakan pekerja informal sebanyak 495.907 orang.
Lalu peserta PBI melalui pendanaan APBD sebanyak 384.804 jiwa, dan bukan pekerja (BP) merupakan invertor, pemberi kerja, veteran, perintis kemerdekaan, pensiunan sebanyak 65.636 orang.
Dari data itu, lanjut dia, tercatat hingga Mei 2022, sisa penduduk Kota Medan yang belum terlindungi BPJS Kesehatan sebanyak 300,476 atau 11,2 persen.
"Sisa penduduk belum terlindungi dan sudah masuk ke data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang didaftarkan ke PBI pendanaan APBN, sedangkan tidak masuk DTKS didaftarkan PBI pendanaan APBD," ujarnya.
Ia juga menerangkan jumlah warga Kota Medan yang masuk DTKS per 1 Mei 2022 sebanyak 715.454 jiwa, di antaranya 681.744 orang sudah terdaftar di BPJS Kesehatan.
"Ada 33.710 jiwa warga yang tidak masuk DTKS, tapi di APBD Kota Medan 2022 ini Pemkot Medan telah menambahkan kuota kepesertaan PBI Medan Sehat sebanyak 100 ribu," ucapnya Khoiruddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022