Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak belakangan ini mulai mewabah di sejumlah daerah di wilayah Provinsi di Indonesia.

Dampaknya, selain meresahkan masyarakat (punya) ternak juga muncul berbagai asumsi terkait mengkonsumsi daging nya.

Kondisi wabah PMK itu juga mulai diresahkan oleh masyarakat khususnya di Kabupaten Tapanuli Selatan.

Meski, potensi zoonosis (penularan virus hewan ke manusia) akibat PMK dari sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, babi tidak tidak ditemukan.

"Hal itu lumrah. Manusiawi. Namanya saja soal virus. Tetapi, perlu diingat masyarakat jangan khawatir untuk konsumsi daging hewan ternak," kata Staf Dinas Pertanian Tapanuli Selatan, Nova kepada ANTARA, di Sipirok, Kamis (19/5).

Baca juga: Kelompok purna bhakti pejabat Tapsel undang Syahrul Pasaribu, ada apa?

Menurut dia daging hewan penting untuk menjaga keseimbangan protein bagi manusia agar dapat tetap sehat.

Hanya saja ada cara sehat untuk manusia mengkonsumsi daging segar dan jeroan dari pasar tradisional.

Ini tips nya, kata Nova, yaitu daging tidak dicuci sebelum diolah. Tetapi, rebus dahulu selama 30 menit di air mendidih.

"Apabila daging hewan ternak tidak untuk terus dimasak atau ingin di simpan,  lakukan pendinginan/pembekuan simpan daging bersama kemasan di freezer lebih dahulu pada suhu dingin (chiller) minimal 24 jam," saran nya.

Pastikan memilih jeroan yang sudah di rebus. Atau jeroan masih mentah, rebus terlebih dahulu dalam air mendidih selama  30 menit sebelum di simpan di dalam kulkas atau di olah.

"Bekas kemasan daging tidak langsung di buang. Rendam dahulu dalam detergen/pemutih pakaian/cuka dapur untuk mencegah cemaran virus ke lingkungan," pintanya.

Setelah itu bila hendak di masak, daging dipanaskan hingga suhu 70 derajat celcius selama 30 menit lebih dahulu baru lakukan pengeringan dan penggaraman.

Terkait susu hewan ternak, panaskan hingga 132 derajat celsius dahulu paling sedikit 10 detik.

"Yok....tips ini kita sosialisasikan ke tengah masyarakat, agar masyarakat tidak sungkan memakan daging di tengah merebaknya wabah PMK pada ternak," pungkas nya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022