Pedagang warung nasi pinggir jalan menyebutkan bahwa harga minyak goreng curah di Kota Medan, Sumatera Utara, kini masih dijual seharga Rp16.000 per kilogram/kg di pasaran di daerah ini.
"Kebetulan sudah turun menjadi Rp16.000 per kg, tapi belum sesuai standar harga eceran tertinggi (HET) di pasaran," ujar Wati (40), pedagang warung nasi di Medan, Senin.
Sesuai HET, lanjut dia, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No.11/2022, pemerintah menetapkan HET minyak goreng curah disubsidi seharga Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.
Ia memastikan harga minyak goreng dari bahan baku komoditas kelapa sawit ini belum pernah menyentuh harga sesuai HET yang ditetapkan pemerintah dalam enam bulan terakhir.
"Ini Rp16.000 per kg gitu lah, tapi masih ada yang jual Rp19.000 per kg di Pasar Seiskambing di bagian dalam. Sejak harga minyak goreng bergejolak, belum pernah sesuai HET," katanya.
Baca juga: Sambut Idul Fitri 1443 H, Asian Agri bagikan minyak goreng di 43 desa
Sebagai pedagang warung nasi, ia mengaku, sehari-hari pihaknya membutuhkan sebanyak lima kilogram minyak goreng curah untuk menggoreng ikan dan lain sebagainya.
"Itukan harga minyak goreng curah yang langganan saja. Kalau bukan langganan yang beli, tidak dapat dengan harga segitu," ungkap Wati.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Emilia Lubis, mengatakan harga minyak goreng curah di pasaran telah turun sesuai HET yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Harga tidak tinggi sekarang, karena tidak sampai Rp16.000 per kg. Tapi sudah Rp15.500 per kg di pasaran," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022