Puluhan warga warga Desa Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan pada Minggu (24/4) sekitar pukul 10.45 Wib karena diduga menghirup semburan uap lumpur Hidrogen Sulfida, HS yang keluar Well Pad Tanggo milik Perusahaan Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP).

Berdasarkan informasi yang dihimpun di RSUD Panyabungan, ada 21 pasien sedang dirawat di rumah sakit milik pemerintah daerah itu, bahkan, ada bayi perempuan berumur enam bulan bernama Nazila.

Mendengar info tersebut, Bupati HM Ja'far Sukhairi Nasution dan Wakil Bupati, Atika Azmi Utammi Nasution serta Kapolres AKBP HM Reza Chairul Akbar Sidiq begegas ke RSUD untuk melihat kondisi pasien, baik yang berada di ruang IGD maupun ruang rawat inap.

Kapolres mengimbau masyarakat Sibanggor Julu agar tetap tenang dan menyerahkan permasalahan ini semua terhadap Bupati dan Forkopimda.

”Kepada perusahaan sudah kami imbau untuk menutup sementara sumur yang bermasalah tersebut. Kami harap masyarakat tetap tenang dan meyakinkan permasalahan ini ditangan Pemerintah Daerah,” ujarnya.

Bupati Mandailing Natal, HM Jakfar Sukhairi menyayangkan peristiwa ini kembali terjadi untuk yang kesekian kalinya.

“Bola ada di tangan Pemerintah Pusat. Pemerintah Daerah tidak punya kewenangan dalam hal mencabut (izin) atau menghentikan kegiatan (PT SMGP),” kata Sukhairi.

Meskipun begitu, Sukhairi,meminta pemerintah pusat dan pihak perusahaan agar kegiatan pengeboran sumur itu dihentikan.

“Pemerintah daerah hanya bisa berharap kepada pemerintah pusat dan pihak perusahaan agar kegiatan pengeboran sumur ini segera dihentikan,” tegasnya.

Sementara itu, tim komunikasi corporate SMGP, Yani yang diterima wartawan, membenarkan adanya kejadian well kick di Pad T.

"Well kick ini mengeluarkan semburan lumpur yang diikuti dengan keluarnya H2S di area pengeboran Pad T," ujarnya.

Dalam keterangannya, sampai pernyataan ini dibuat, semburan lumpur masih terjadi dan tim teknik sedang berupaya untuk melakukan penutupan sumur tersebut. 

Kejadian ini menyebabkan korban yang terpapar H2S dari kru Rig sebanyak 2 orang, dan 15 orang dari warga sekitar, dan sudah dibawa ke RSUD Madina. 

Tim CDCR SMGP turun langsung ke lapangan untuk meyakinkan warga sekitar bahwa tim teknik SMGP sedang berupaya untuk melakukan penutupan well kick ini, dan masih menunggu tim Rig untuk klarifikasi lebih jelasnya terkait kejadian ini kepada warga sekitar.

"Prosedur penanganan semburan telah dijalankan agar kejadian ini dapat teratasi dengan baik. Saat ini semburan dari sumur T-12 sudah berkurang, yang menunjukkan hasil positif dari upaya tim SMGP dalam mengamankan sumur,

"SMGP berharap agar warga sekitar dapat tenang dan tidak panik dalam menerima informasi jika ada yang tidak tepat sumbernya. SMGP akan menginformasikan perkembangan lebih lanjut dan segera memberikan keputusan yang tepat dalam penanganan kejadian ini. SMGP akan selalu mengutamakan keselamatan warga dan pekerja," jelasnya.

Pewarta: Holik

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022