Lazimnya kita akan menggunakan penghasilan yang diperoleh untuk  kebutuhan hidup. Selanjutnya sebagian penghasilan akan dimanfaatkan sebagai investasi. Sisanya barulah untuk membayar utang dan zakat, infaq serta sedekah (ZIS).

Tapi, alangkah baiknya bisa kebiasaan itu diubah guna 'memancing' rezeki yang lebih dari Allah SWT. Caranya, dari penghasilan yang ada, pertama kali disisihkan untuk Allah yaitu ZIS.

Demikian antara lain disampaikan Al Ustadz H Nasar Usman saat menjadi narasumber pada pengajian yang dilaksanakan di Masjid Raya Al Aman setiap Minggu pagi selama Bulan Ramadhan ini, Minggu.

"Setiap sedekah atau infak yang kita berikan, Allah menjanjikan akan melipatgandakan sebanyak 700 kali. Jadi mari kita sisihkan 2,5 persen penghasilan kita untuk Allah," ajaknya dalam pengajian tersebut.

Pria yang juga Kepala Bank Syariah Indonesia (BSI) Aekkanopan itu memaparkan, biasanya dari jumlah penghasilan itu 50 persen dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup. 

Kemudian untuk membayar hutang seperti kredit dan lainnya sebesar 40 persen, investasi sebanyak 7,5 persen dan sisanya sebesar 2,5 persen untuk ZIS. 

Dalam ceramah yang mengusung tema 'Harta Suci Nyaman di Hati' itu, Nasar Usman juga menjelaskan tentang kiat bagaimana mengelola penghasilan dengan baik sesuai dengan syariah.

Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah jamaah Masjid Al Aman. Ia juga memberi kesempatan kepada audiens untuk mengajukan pertanyaan terkait materi yang disampaikan.

Pewarta: Sukardi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022