Suasana berbeda sangat terasa di kabupaten Toba saat  34 mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan hadir. 

Disambut antusias oleh Wakil Bupati Toba, Tonny M Simanjuntak tersirat harapan dukungan kepada penyuluh setempat untuk mengubah pola pikir petani dan memotivasi generasi milenial mengoptimalkan lahan produktif untuk produksi pertanian.

"Hadirnya mahasiswa Polbangtan Medan di Toba merupakan harapan baru bagi kami untuk dapat membantu penyuluh di lapangan. Untuk mengembangkan sektor pertanian di kabupaten Toba diharapkan dapat mengubah pola pikir petani sehingga membuat mereka  termotivasi untuk menerapkan pertanian modern. 

Baca juga: Polbangtan-BBIH panen perdana kentang kualitas unggul di Karo

Bila ini terjadi kami yakin peningkatan produktivitas pertanian dapat terwujud," kata Tonny. 

Ia pun berharap Praktik Kerja Lapangan [PKL] II oleh mahasiswa Polbangtan Medan di Toba akan memotivasi petani mengembangkan kopi arabika di lahan produktif seluas 32.000 hektar. 

"Kegiatan PKL di sejumlah daerah diharapkan dapat membangun kepedulian, kreativitas dan inovasi sekaligus transfer informasi dan literasi pertanian, dan pemanfaatan teknologi digital dalam penyuluhan pertanian”, tambah Tonny. 

Hal ini sejalan dengan haraan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada generasi milenial khususnya lulusan pendidikan vokasi Polbangtan lingkup Kementan, untuk mengembangkan minat, bakat dan potensi sebagai petani milenial berkompetensi dengan kualifikasi job creator dan job seeker.

"You are on the right track’, kamu sudah dalam trek benar hadir di Polbangtan. Kenapa? Sebab masalah pertanian adalah masalah kehidupan. Sebuah negara bisa besar, bisa jaya, bisa kuat kalau pertaniannya kuat.  Kekayaan alam ini ditentukan oleh seperti apa manusia-manusia yang terdidik, memiliki karakter yang baik, memiliki teknologi sain dan riset yang terlatih, maka hadirlah kehidupan yang makin baik. 

Masalah pertanian masalah kehidupan sehari-hari. Adakah orang-orang terlatih. Adakah orang-orang yang mempunyai ilmu pertanian. Anak-anakku, kamu ada di situ. Kamu sudah menjadi keluarga besar Kementerian Pertanian melalui Polbangtan",  tutur Mentan. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, menyebut mahasiswa Polbangtan sebagai representasi petani milenial yang  diharapkan mampu meneruskan tongkat estafet bagi pembangunan pertanian dan kesejahteraan petani.

"Program PKL diharapkan menjawab problem petani di lapangan serta mampu memprediksi tantangan ke depan, dan berkontribusi mendukung lahirnya petani milenial unggulan sehingga dapat mengubah image sektor pertanian agar lebih diminati, yang menjanjikan masa depan," katanya.

Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini mengatakan kegiatan PKL II diikuti mahasiswa Program Studi Penyuluhan Perkebunan Presisi, dalam upaya peningkatan kompetensi setelah lulus kuliah sebagai sarjana pertanian terapan.

“Tujuan PKL II meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa guna mendukung lulusan sebagai penyuluh perkebunan yang unggul, profesional dan berdaya saing,” kata Yuliana.

Tujuan utamanya, menambah dan memperkaya wawasan dan kompetensi mahasiswa menjadi job creator maupun job seeker yang mumpuni dan andal sebagai petani milenial.

Kepala UPPM Polbangtan Medan, Firman RL Silalahi menambahkan pada PKL II tersebut, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan tugas sebagai penyuluh pertanian.

"Mulai dari identifikasi potensi wilayah, menyusun program, membuat materi, melaksanakan penyuluhan dan melakukan evaluasi penyuluhan serta mampu membangun komunikasi yang efektif, sikap dan menjaga akhlak di tengah masyarakat," katanya.

Pewarta: Rel

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022