Pembelajaran Tatap Muka (PTM) seluruh sekolah di Tebing Tinggi ditutup sementara selama lima hari dan diganti dengan pembelajaran dalam jaringan (daring) mulai Rabu (23/2).

Kebijakan ini diambil Pemkot Tebing Tinggi mengingat tingginya kasus terkonfirmasi positif di Tebing Tinggi sejak Senin (21/2) dan adanya siswa ysng terkonfirmasi poditif. 

Keputusan itu disampaikan Wali Kota Tebing Tinggi H.Umar Zunaidi Hasibuan dari hasil rapat darurat pengendalian COVID-19 bersama Dandim 0204-DS Letkol Kav. Jackie Yudhantara dan Kapolres Tebing Tinggi diwakili Kabag Ops Kompol Tamba Hutagol, Selasa (22/2) di Balai Kota.  

Wali Kota menghimbau kepada seluruh Satgas, khususnya di Kelurahan, untuk dapat memastikan 3 hal, yaitu pasien mendapat pasokan obat dari Puskesmas/ Dinas Kesehatan, mendapat makanan yang cukup, dan tidak melakukan komunikasi dengan orang luar. 

Bagi yang isoman di rumah dihimbau melakukan isoman di kamar sendiri dan terpisah dengan keluarga lainnya.

Jika terdapat lebih dari 7 orang terkonfirmasi positif pada 1 lingkungan, maka lingkungan tersebut harus dilockdown. 

Jika kurang dari 7 maka rumah-rumah pasien harus diamati dan diawasi agar pasien tidak keluar dari rumah ataupun ada orang luar yang masuk ke rumah tersebut, urai Wali Kota.

Wali Kota intruksikan agar setiap kelurahan melakukan operasi yustisi penggunaan masker dan jaga jarak,  tidak memberi izin kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan seperti kegiatan seni dan pertandingan olahraga, serta gelaran hajatan dan rumah ibadah yang hanya diisi 50% dari kapasitas.
 

Pewarta: Dhani Elison

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022