Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian (BBPSDMP) Kominfo Medan memberikan pelatihan kemampuan digital bagi 100 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, lewat program Digital Entrepreneurship Academy (DEA) Digital Talent Scholarship 2022.
Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu, saat membuka pelatihan tersebut, di Sidikalang, Senin mengatakan, program stimulan yang ditujukan untuk meningkatkan kompetensi talenta digital para pelaku UMKM itu digelar selama dua hari, 14-15 Pebruari 2022.
Pelatihan tersebut juga dalam upaya mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia. Dengan harapan pelaku UMKM akan semakin melek internet dan dapat semakin mengembangkan usahanya.
"Saya senang sekali, sejak dimulai tahun lalu ternyata pelaku UMKM Kabupaten Dairi sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Ini salah satu solusi dalam meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan untuk menempa UKM terpilih, digembleng untuk mendukung usaha-usaha muda," katanya.
Baca juga: Pemkab Dairi minta Perumda Lae Nciho tingkatkan pelayanan air bersih
Dalam kegiatan yang bertemakan ‘Mengelola Keuangan, Akses Permodalan dan Digital Marketing’, Eddy Berutu menyampaikan program DEA 2022 merupakan program yang bertujuan mencetak talenta digital yang saat ini mempunyai aktivitas pada bidang UMKM dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0.
"Harapan kami dampak positif dari kegiatan ini akan mendorong pelaku usaha mempersiapkan UMKMnya agar memiliki kapasitas dan kapabilitas sebagai entrepreneur yang tangguh dan berhasil sehingga tercipta peningkatan produktifitas dan perbaikan manajerial di masa mendatang," katanya.
UMKM sebagai penggerak ekonomi domestik dan penyerap tenaga kerja, lanjut dia, tengah menghadapi penurunan produktifitas yang berimbas pada penurunan profit hingga 80 persen.
Ia mengatakan, pandemi COVID-19 yang menghantam dunia telah menyebabkan kemunduran yang signifikan, seperti penurunan penjualan permodalan kesulitan bahan baku bahan produksi yang menurun.
Namun demikian Eddy menjelaskan di saat yang sama UMKM menjadi pilar terpenting bagi ekosistem ekonomi. 99 persen pelaku usaha di Indonesia adalah sektor UMKM , sisanya adalah konglomerat namun sayangnya baru 16 persen yang telah masuk dalam ekosistem ekonomi digital.
"Ini jadi tantangan kita. Untuk itu, saya harapkan seluruh peserta memanfaatkan pelatihan ini dan segera mengimplementasikan dalam usahanya. Semangat dan sukses bagi UMKM kabupaten Dairi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu, saat membuka pelatihan tersebut, di Sidikalang, Senin mengatakan, program stimulan yang ditujukan untuk meningkatkan kompetensi talenta digital para pelaku UMKM itu digelar selama dua hari, 14-15 Pebruari 2022.
Pelatihan tersebut juga dalam upaya mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia. Dengan harapan pelaku UMKM akan semakin melek internet dan dapat semakin mengembangkan usahanya.
"Saya senang sekali, sejak dimulai tahun lalu ternyata pelaku UMKM Kabupaten Dairi sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Ini salah satu solusi dalam meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan untuk menempa UKM terpilih, digembleng untuk mendukung usaha-usaha muda," katanya.
Baca juga: Pemkab Dairi minta Perumda Lae Nciho tingkatkan pelayanan air bersih
Dalam kegiatan yang bertemakan ‘Mengelola Keuangan, Akses Permodalan dan Digital Marketing’, Eddy Berutu menyampaikan program DEA 2022 merupakan program yang bertujuan mencetak talenta digital yang saat ini mempunyai aktivitas pada bidang UMKM dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0.
"Harapan kami dampak positif dari kegiatan ini akan mendorong pelaku usaha mempersiapkan UMKMnya agar memiliki kapasitas dan kapabilitas sebagai entrepreneur yang tangguh dan berhasil sehingga tercipta peningkatan produktifitas dan perbaikan manajerial di masa mendatang," katanya.
UMKM sebagai penggerak ekonomi domestik dan penyerap tenaga kerja, lanjut dia, tengah menghadapi penurunan produktifitas yang berimbas pada penurunan profit hingga 80 persen.
Ia mengatakan, pandemi COVID-19 yang menghantam dunia telah menyebabkan kemunduran yang signifikan, seperti penurunan penjualan permodalan kesulitan bahan baku bahan produksi yang menurun.
Namun demikian Eddy menjelaskan di saat yang sama UMKM menjadi pilar terpenting bagi ekosistem ekonomi. 99 persen pelaku usaha di Indonesia adalah sektor UMKM , sisanya adalah konglomerat namun sayangnya baru 16 persen yang telah masuk dalam ekosistem ekonomi digital.
"Ini jadi tantangan kita. Untuk itu, saya harapkan seluruh peserta memanfaatkan pelatihan ini dan segera mengimplementasikan dalam usahanya. Semangat dan sukses bagi UMKM kabupaten Dairi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022