Bupati Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, Darma Wijaya, menyebutkan ada dua poin penting yang wajib dijalankan sebagai langkah menghadapi gelombang Omicron.

"Itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo," kata Darma Wijaya di Seirampah, Senin, usai mengikuti pengarahan Presiden Joko Widodo secara virtual kepada gubernur, bupati dan wali kota, Pangdam, Kapolda, Danrem, Dandim dan Kapolres seluruh Indonesia, Senin.

Ia mengatakan, dua langkah utama yang disampaikan presiden untuk menghadapi sebaran Omicron adalah percepatan vaksinasi, terutama bagi lansia, dan mendisiplinkan kembali protokol kesehatan terutama penggunaan masker. 

"Saat ini Kabupaten Sergai sedang mengintensifkan, baik vaksinasi dosis pertama, kedua, vaksin booster, dan vaksin merdeka anak," katanya.

Darma Wijaya melanjutkan, dalam arahannya juga presiden menyebut tren negara-negara lain menunjukkan terjadi peningkatan kasus aktif namun faktanya tingkat rawat pasien persentasenya di bawah varian delta.

Dalam kesempatan ini juga, sebutnya, presiden mengungkapkan jika sampai hari ini 93 persen kasus di Indonesia ada di wilayah Pulau Jawa dan Bali.

"Sama seperti kecenderungan di negara lain, kasus Omicron di Indonesia juga menunjukkan tingkat rawat dan penggunaan ICU yang lebih rendah dibandingkan varian Delta. Kecuali di Bali, di mana kenaikan kasus dibarengi dengan tingkat rawat yang juga naik drastis," katanya.

Dirinya menuturkan, Presiden benar-benar menekankan agar seluruh kepala daerah dan pihak terkait melaksanakan manajemen yang mendetail. 

Hal ini diperlukan agar daerah-daerah, terutama yang di luar Jawa, tidak gelagapan dan siap sedia jika pada waktunya sebaran Omicron tidak terhindarkan dan masuk ke area yang lebih luas.

Jangan sampai ketika kasus konfirmasi Omicron muncul di daerah, RS belum siap, oksigen dan obat-obatan jumlahnya tidak memadai.

"Namun perlu diingat, harus dibuat skala prioritas untuk penanganan kasus ini. Bagi pasien berstatus OTG dan bergejala ringan, agar diarahkan ke isoter atau cukup menjalani isoman. Perawatan intensif di RS diutamakan kepada individu dengan gejala sedang, berat, dan kritis," katanya.
 

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022