Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Provinsi Sumatera Utara mendorong agar peraturan gubernur (pergub) sebagai tindaklanjut Peraturan Daerah (Perda) tentang Lahan Pertanian Berkelanjutan untuk melindungi petani.
“Partai Gerindra, melalui anggota dewan provinsi dan kabupaten/kota, diharapkan mengkonsolidasi petani di segala sektor baik itu pangan holtikultura, peternakan, perikanan dan perkebunan untuk dapat mamaksimalkan program program pemerintah di sektor pertanian,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumut Gus Irawan Pasaribu di Hotel Santika Dyandra Medan.
Anggota DPR RI tersebut menyampaikan hal itu ketika diskusi publik Sumut Out Look 2022 sekaligus Rapat Koordinasi Daerah Gerindra Sumut di Hotel Santika Medan, Senin (20/12) malam.
Diskusi publik Sumut Out Look 2022 yang membahas isu pertanian ini juga mengundang Pemuda Tani Indonesia (PTI) Sumut, pakar pertanian, Dinas Pertanian Hortikultura Dinas Perikanan Kelautan dan Dinas Perkebunan Sumut.
Baca juga: Pemprov Sumut salurkan bantuan korban erupsi Gunung Semeru
Selain itu mantan Dirut Bank Sumut ini juga berpesan agar kader Partai Gerindra mengkonsolidasikan petani di segala sektor agar nasib petani tidak semakin termarginalkan.
Gus menambahkan saat ini nilai tukar petani pangan dan holtikultura, sejak 2018 hingga 2020, tidak pernah melewati 100. Artinya, hasil yang diterima petani belum mampu mencukupi biaya produksi alias merugi. Begitu pula di sektor peternakan.
Gus Irawan memaparkan, pekerja di sektor pertanian di Sumut memiliki porsi sampai 35 persen dan kontribusi sampai 26 persen dalam ekonomi regional. Katanya, tanpa ada dukungan pemerintah dari sisi anggaran dan kebijakan lainnya, niscaya petani akan semakin termarginalkan.
Ketua PTI Sumut, Fadli Abdina SP, menjelaskan persoalan sektor pertanian memiliki banyak masalah seperti jumlah lahan yang tidak ekonomis, kelangkaan pupuk, harga hasil pertanian anjlok, pemahaman yang minim, sedikitnya jalan usaha tani serta usia petani yang semakin menua.
“Kompleks sekali persoalan dilingkaran petani dan begitu minim sekali perhatian dari pemerintah. Ini bukan hanya problem bagi petani, tapi problem Bangsa dan kita semua yang hadir disini,” tutup Fadli
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
“Partai Gerindra, melalui anggota dewan provinsi dan kabupaten/kota, diharapkan mengkonsolidasi petani di segala sektor baik itu pangan holtikultura, peternakan, perikanan dan perkebunan untuk dapat mamaksimalkan program program pemerintah di sektor pertanian,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumut Gus Irawan Pasaribu di Hotel Santika Dyandra Medan.
Anggota DPR RI tersebut menyampaikan hal itu ketika diskusi publik Sumut Out Look 2022 sekaligus Rapat Koordinasi Daerah Gerindra Sumut di Hotel Santika Medan, Senin (20/12) malam.
Diskusi publik Sumut Out Look 2022 yang membahas isu pertanian ini juga mengundang Pemuda Tani Indonesia (PTI) Sumut, pakar pertanian, Dinas Pertanian Hortikultura Dinas Perikanan Kelautan dan Dinas Perkebunan Sumut.
Baca juga: Pemprov Sumut salurkan bantuan korban erupsi Gunung Semeru
Selain itu mantan Dirut Bank Sumut ini juga berpesan agar kader Partai Gerindra mengkonsolidasikan petani di segala sektor agar nasib petani tidak semakin termarginalkan.
Gus menambahkan saat ini nilai tukar petani pangan dan holtikultura, sejak 2018 hingga 2020, tidak pernah melewati 100. Artinya, hasil yang diterima petani belum mampu mencukupi biaya produksi alias merugi. Begitu pula di sektor peternakan.
Gus Irawan memaparkan, pekerja di sektor pertanian di Sumut memiliki porsi sampai 35 persen dan kontribusi sampai 26 persen dalam ekonomi regional. Katanya, tanpa ada dukungan pemerintah dari sisi anggaran dan kebijakan lainnya, niscaya petani akan semakin termarginalkan.
Ketua PTI Sumut, Fadli Abdina SP, menjelaskan persoalan sektor pertanian memiliki banyak masalah seperti jumlah lahan yang tidak ekonomis, kelangkaan pupuk, harga hasil pertanian anjlok, pemahaman yang minim, sedikitnya jalan usaha tani serta usia petani yang semakin menua.
“Kompleks sekali persoalan dilingkaran petani dan begitu minim sekali perhatian dari pemerintah. Ini bukan hanya problem bagi petani, tapi problem Bangsa dan kita semua yang hadir disini,” tutup Fadli
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021