Meluapnya Sungai Batang Toru di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), telah memaksa sejumlah warga mengungsi ke lokasi aman.
"Warga yang mengungsi khusus RT 1, Lingkungan I, Kelurahan Rianiate, Kecamatan Angkola Sangkunur," kata Jalal Nasution (54) kepada ANTARA, Jumat (17/12).
Menurutnya, puluhan permukiman warga Lingkungan 1 itu sudah pada terendam, karena luapan air sejak tengah malam hingga pagi ini naik, bahian hujan terus menerus.
Baca juga: Dikabarkan hilang, Tasisokhi Mbowo warga Angkola Selatan ditemukan meninggal
"Diperkirakan ada 90 kepala keluarga. Sebagaian besar masih bertahan, walau sebagian ada mengungsi ke rumah-rumah famili/tetangga yang aman," jelasnya.
Aktivitas warga, kata Jalal, masih berjalan seperti biasa. Sebagian membenahi barang-barang agar tidak terendam. Yang anak-anak sekolah masih mengikuti proses belajar mengajar.
"Kami sudah terbiasa dengan menghadapi banjir, dan hampir setiap tahun berlangsung. Bila Sungai Batang Toru meluap/ada banjir kiriman di hulu Batang Toru, Rianiate selalu terimbas banjir," ungkapnya.
Seringnya merasakan banjir, terkadang memaksa sejumlah warga masyarakat meninggikan bangunan rumahnya, agar ketika air naik masih bisa tempat bernaung.
"Sebagian warga yang rumahnya terendam ada juga terpaksa menggunakan perahu sampan untuk keluar/masuk rumahnya," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Warga yang mengungsi khusus RT 1, Lingkungan I, Kelurahan Rianiate, Kecamatan Angkola Sangkunur," kata Jalal Nasution (54) kepada ANTARA, Jumat (17/12).
Menurutnya, puluhan permukiman warga Lingkungan 1 itu sudah pada terendam, karena luapan air sejak tengah malam hingga pagi ini naik, bahian hujan terus menerus.
Baca juga: Dikabarkan hilang, Tasisokhi Mbowo warga Angkola Selatan ditemukan meninggal
"Diperkirakan ada 90 kepala keluarga. Sebagaian besar masih bertahan, walau sebagian ada mengungsi ke rumah-rumah famili/tetangga yang aman," jelasnya.
Aktivitas warga, kata Jalal, masih berjalan seperti biasa. Sebagian membenahi barang-barang agar tidak terendam. Yang anak-anak sekolah masih mengikuti proses belajar mengajar.
"Kami sudah terbiasa dengan menghadapi banjir, dan hampir setiap tahun berlangsung. Bila Sungai Batang Toru meluap/ada banjir kiriman di hulu Batang Toru, Rianiate selalu terimbas banjir," ungkapnya.
Seringnya merasakan banjir, terkadang memaksa sejumlah warga masyarakat meninggikan bangunan rumahnya, agar ketika air naik masih bisa tempat bernaung.
"Sebagian warga yang rumahnya terendam ada juga terpaksa menggunakan perahu sampan untuk keluar/masuk rumahnya," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021