Wali Kota Medan, Sumatare Utara, Bobby Nasution menyebutkan bahwa capaian vaksinasi di daerah ini mencapai angka 76,13 persen untuk mencegah gelombang ketiga kasus terinfeksi COVID-19.
"Persiapan yang paling penting mengantisipasi gelombang ketiga COVID-19 adalah melakukan pencegahan, di antaranya lewat vaksinasi dan protokol kesehatan," terang Bobby di Medan, Jumat (19/11)
Angka 76,13 persen itu, lanjut dia, merupakan dosis pertama dan 57,60 persen dosis kedua dari 1,9 juta warga Medan demi mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok.
Baca juga: Pemkot Medan: 40 stan akan tampil di pekan kuliner di Gedung Warenhuis
Protokol kesehatan 5M, terang Wali Kota, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Selain menggencarkan penerapan 3T, yakni testing (pengetesan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan) khusus kepada sembilan hingga 15 orang kontak erat dengan seorang pasien terkonfirmasi positif COVID-19.
Baca juga: Polisi tangkap empat pencuri kendaraan dinas milik Pemkot Medan
"Apalagi pelacakan terhadap kontak erat dari seorang pasien terkonfirmasi COVID-19 harus terus kita perkuat. Hal ini dilakukan sebagai upaya antisipasi agar tidak terjadi lonjakan kasus," kata Bobby.
Wali Kota memastikan, Pemkot Medan melalui Satgas Penanganan COVID-19 terus gencar melakukan patroli untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan baik.
Termasuk, terangnya, penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 akibat kasus terkonfirmasi COVID-19 terus menunjukkan tren penurunan bakal meningkat lagi.
Baca juga: AS investasi 250 juta dolar AS bangun kantor konsulat di Medan
Bahkan pada Sabtu (13/11) malam, dirinya dan tim Satgas Penanganan COVID-19 Kota Medan menyegel tiga tempat hiburan malam akibat melanggar aturan PPKM level 2.
"Penyegelan tiga tempat hiburan malam yang kita lakukan, sebagai bentuk penegasan bahwa Kota Medan siap melakukan antisipasi. Bukan siap menghadapi gelombang ketiga COVID-19," tegas Wali Kota Bobby.
Untuk diketahui, pemerintah pusat telah memprediksi terjadi lonjakan kasus COVID-19 setelah libur Natal 25 Desember 2021 dan Tahun Baru 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Persiapan yang paling penting mengantisipasi gelombang ketiga COVID-19 adalah melakukan pencegahan, di antaranya lewat vaksinasi dan protokol kesehatan," terang Bobby di Medan, Jumat (19/11)
Angka 76,13 persen itu, lanjut dia, merupakan dosis pertama dan 57,60 persen dosis kedua dari 1,9 juta warga Medan demi mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok.
Baca juga: Pemkot Medan: 40 stan akan tampil di pekan kuliner di Gedung Warenhuis
Protokol kesehatan 5M, terang Wali Kota, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Selain menggencarkan penerapan 3T, yakni testing (pengetesan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan) khusus kepada sembilan hingga 15 orang kontak erat dengan seorang pasien terkonfirmasi positif COVID-19.
Baca juga: Polisi tangkap empat pencuri kendaraan dinas milik Pemkot Medan
"Apalagi pelacakan terhadap kontak erat dari seorang pasien terkonfirmasi COVID-19 harus terus kita perkuat. Hal ini dilakukan sebagai upaya antisipasi agar tidak terjadi lonjakan kasus," kata Bobby.
Wali Kota memastikan, Pemkot Medan melalui Satgas Penanganan COVID-19 terus gencar melakukan patroli untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan baik.
Termasuk, terangnya, penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 akibat kasus terkonfirmasi COVID-19 terus menunjukkan tren penurunan bakal meningkat lagi.
Baca juga: AS investasi 250 juta dolar AS bangun kantor konsulat di Medan
Bahkan pada Sabtu (13/11) malam, dirinya dan tim Satgas Penanganan COVID-19 Kota Medan menyegel tiga tempat hiburan malam akibat melanggar aturan PPKM level 2.
"Penyegelan tiga tempat hiburan malam yang kita lakukan, sebagai bentuk penegasan bahwa Kota Medan siap melakukan antisipasi. Bukan siap menghadapi gelombang ketiga COVID-19," tegas Wali Kota Bobby.
Untuk diketahui, pemerintah pusat telah memprediksi terjadi lonjakan kasus COVID-19 setelah libur Natal 25 Desember 2021 dan Tahun Baru 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021