Sebagai perguruan tinggi vokasi milik Kementerian Pertanian, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan turut menyiapkan SDM handal.
Termasuk menyelenggarakan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi ASN-P3K Penyuluh pertanian untuk masuk dalam sistem pendidikan formal.Atau, disetarakan dengan kualifikasi tertentu berdasarkan pada pendidikan formal, nonformal, informal atau pengalaman kerja pada bidang penyuluhan pertanian.
Sebanyak 72 orang peserta yang terdiri dari Direktur Polbangtan Medan, Dosen Polbangtan Medan, Dosen Tidak Tetap Polbangtan Medan, Asisten Dosen dan Panitia mengikuti Workshop Perencanaan Perkuliahan Program RPL Polbangtan Medan Semester Ganjil TA. 2021/2022 di Pantai Cermin Theme Park & Resort Hotel, Kabupaten Serdang Bedagai, 8-11 November 2021.
Baca juga: Polbangtan Kementan berkomitmen menjaga aset barang milik negara
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, yakin dengan pendidikan vokasi akan hadir para petani milenial yang berkualitas.
"Dengan pendidikan vokasi, kami berharap hadir petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian. Karena bagaimanapun, masa depan pertanian ada di generasi milenial," katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan, guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.
"Melalui pendidikan vokasi, Kementan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian andal dan unggul (job seeker) serta sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin (job creator)," ujar Dedi.
Terpisah, Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini, mengatakan workshop ini bertujuan untuk merumuskan pola pembelajaran Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), menentukan dosen dan asisten pengampu mata kuliah Program RPL semester Ganjil TA 2021/2022.
Serta menyusun atribut proses pembelajaran RPL seperti E-Modul dan E-Learning sesuai dengan dokumen kurikulum.
“Output dari workshop ini adalah terkumpulnya perangkat pembelajaran seperti e-modul, Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan kontrak kuliah.
Kegiatan perkuliahan mahasiswa RPL yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 November 2021,” kata Yuliana.
“Dalam proses pembelajaran, nantinya dosen diwajibkan menggunakan e-learning agar berjalan dengan baik dan terintegrasi," tambahnya.
Selain menentukan dosen pengampu matakuliah program RPL, Dosen Polbangtan Medan juga dilatih oleh Dosen Universitas Negeri Medan Sriadhi dengan materi Rekognisi Pembelajaran Lampau dan W. Rayhan Aditya S.AB dengan materi pembuatan bahan ajar E-Modul dan E-learning.
Dosen Polbangtan Medan, Makruf Wicaksono, menambah wawasan para dosen terkait E-learning Polbangtan Medan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Termasuk menyelenggarakan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi ASN-P3K Penyuluh pertanian untuk masuk dalam sistem pendidikan formal.Atau, disetarakan dengan kualifikasi tertentu berdasarkan pada pendidikan formal, nonformal, informal atau pengalaman kerja pada bidang penyuluhan pertanian.
Sebanyak 72 orang peserta yang terdiri dari Direktur Polbangtan Medan, Dosen Polbangtan Medan, Dosen Tidak Tetap Polbangtan Medan, Asisten Dosen dan Panitia mengikuti Workshop Perencanaan Perkuliahan Program RPL Polbangtan Medan Semester Ganjil TA. 2021/2022 di Pantai Cermin Theme Park & Resort Hotel, Kabupaten Serdang Bedagai, 8-11 November 2021.
Baca juga: Polbangtan Kementan berkomitmen menjaga aset barang milik negara
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, yakin dengan pendidikan vokasi akan hadir para petani milenial yang berkualitas.
"Dengan pendidikan vokasi, kami berharap hadir petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian. Karena bagaimanapun, masa depan pertanian ada di generasi milenial," katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan, guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.
"Melalui pendidikan vokasi, Kementan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian andal dan unggul (job seeker) serta sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin (job creator)," ujar Dedi.
Terpisah, Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini, mengatakan workshop ini bertujuan untuk merumuskan pola pembelajaran Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), menentukan dosen dan asisten pengampu mata kuliah Program RPL semester Ganjil TA 2021/2022.
Serta menyusun atribut proses pembelajaran RPL seperti E-Modul dan E-Learning sesuai dengan dokumen kurikulum.
“Output dari workshop ini adalah terkumpulnya perangkat pembelajaran seperti e-modul, Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan kontrak kuliah.
Kegiatan perkuliahan mahasiswa RPL yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 November 2021,” kata Yuliana.
“Dalam proses pembelajaran, nantinya dosen diwajibkan menggunakan e-learning agar berjalan dengan baik dan terintegrasi," tambahnya.
Selain menentukan dosen pengampu matakuliah program RPL, Dosen Polbangtan Medan juga dilatih oleh Dosen Universitas Negeri Medan Sriadhi dengan materi Rekognisi Pembelajaran Lampau dan W. Rayhan Aditya S.AB dengan materi pembuatan bahan ajar E-Modul dan E-learning.
Dosen Polbangtan Medan, Makruf Wicaksono, menambah wawasan para dosen terkait E-learning Polbangtan Medan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021