Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Utara berupaya mengendalikan harga minyak goreng yang terus bergerak naik akibat naiknya harga bahan baku komoditas itu yakni minyak sawit mentah/crude.palm.oil (CPO).

"Salah satu upaya adalah menjajaki kerja sama secepatnya antara BUMD PT Perkebunan Sumatera Utara dengan PT KIM untuk produksi minyak goreng Sumut Bermartabat," ujar Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumut, Soekowardojo di Medan, Selasa (26/10). 

Harga.minyak goreng di Sumut terus naik atau paling murah Rp19.000 per liter dari biasanya rata - rata Rp15. 000 per liter.

"Pengendalian harga minyak goreng memang harus dilakukan agar inflasi bisa ditekan,"katanya.

Baca juga: Bulog Sumut: Stok beras cadangan pemerintah sebanyak 7.674 ton

Apalagi, ujar dia, hanya harga minyak goreng yang tren menguat saat ini di tengah masih relatif stabilnya harga komoditas pangan strategis lainnya di Sumut.

Harga beras, misalnya stabil di kisaran Rp9. 000 -Rp10.000 per kilogram.

"Stok beras yang memadai di gudang BULOG Sumut menjadi salah satu pengendali harga bahan pangan utama itu," katanya.

Pimpinan Wilayah BULOG Sumut, Arif Mandu, menyebutkan, BULOG Sumut berupaya memperbanyak penjualan minyak goreng itu untuk memastikan ketersediaan komoditas tersebut di pasar sehingga lonjakan harganya bisa dikendalikan.

"Tapi belum bisa OP (operasi pasar) karena stok minyak goreng BULOG Sumut juga terbatas,"katanya.

Stok yang terbatas, ujar Arif, karena BULOG Sumut, beberapa bulan terakhir berupaya mandiri dalam pengadaan stok atau tidak tergantung dengan pasokan dari BULOG pusat.

"Saat ini ada 382 liter stok minyak goreng yang berada di gudang pusat penjualan BULOG Sumut,"katanya.

Ada pun harga jual minyak goreng BULOG itu sebesar Rp15. 100 per liter atau di bawah harga pasar yang sedang terjadi yakni bisa. mencapai Rp19. 000 per liter.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021