Pemerintah Kota Medan menginstruksikan kepala lingkungan (kepling) untuk lebih peduli terhadap warganya, khususnya yang mengalami gangguan kesehatan.
"Sebagai amanah dari Pak Wali (Wali Kota Medan), kita minta kepling peduli melihat warganya ke bawah," kata Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman di Medan, Rabu (8/9).
Ia mengatakan kepala lingkungan juga harus memperhatikan kesehatan warganya dan berkoordinasi, baik dengan lurah maupun camat, agar bisa dilakukan penanganan secara cepat.
Baca juga: Ada warganya sakit, Aulia antarkan langsung ke RS Pirngadi
Ia mencontohkan tentang dirinya menjenguk seorang warganya yang sakit di Jalan Brigjend Hamid, Titi Kuning, dan mengantarkan langsung ke RSUD dr Pirngadi Medan, Selasa (7/9).
Warga tersebut bernama Rizky Andriani (18), memiliki riwayat penyakit komplikasi akibat jatuh dua kali ketika mengendarai sepeda motor.
Anak itu dari pasangan berpenghasilan pas-pasan, Julidar (53) sebagai pencuci piring di salah satu rumah makan dan suaminya, Zulkarnain (58), bekerja sebagai sopir di salah satu pabrik roti.
"Seperti kena gizi buruk dan sudah dua kali ditolak rumah sakit. Ini kan kita lihat orang tidak mampu, keadaannya tidak mampu. Di sini peran kepling dibutuhkan," kata Aulia.
Data terakhir Pemkot Medan menyebutkam ada 2.001 orang kepala lingkungan tersebar di 152 kelurahan di 21 kecamatan di Kota Medan dengan luas wilayah 26.510 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Sebagai amanah dari Pak Wali (Wali Kota Medan), kita minta kepling peduli melihat warganya ke bawah," kata Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman di Medan, Rabu (8/9).
Ia mengatakan kepala lingkungan juga harus memperhatikan kesehatan warganya dan berkoordinasi, baik dengan lurah maupun camat, agar bisa dilakukan penanganan secara cepat.
Baca juga: Ada warganya sakit, Aulia antarkan langsung ke RS Pirngadi
Ia mencontohkan tentang dirinya menjenguk seorang warganya yang sakit di Jalan Brigjend Hamid, Titi Kuning, dan mengantarkan langsung ke RSUD dr Pirngadi Medan, Selasa (7/9).
Warga tersebut bernama Rizky Andriani (18), memiliki riwayat penyakit komplikasi akibat jatuh dua kali ketika mengendarai sepeda motor.
Anak itu dari pasangan berpenghasilan pas-pasan, Julidar (53) sebagai pencuci piring di salah satu rumah makan dan suaminya, Zulkarnain (58), bekerja sebagai sopir di salah satu pabrik roti.
"Seperti kena gizi buruk dan sudah dua kali ditolak rumah sakit. Ini kan kita lihat orang tidak mampu, keadaannya tidak mampu. Di sini peran kepling dibutuhkan," kata Aulia.
Data terakhir Pemkot Medan menyebutkam ada 2.001 orang kepala lingkungan tersebar di 152 kelurahan di 21 kecamatan di Kota Medan dengan luas wilayah 26.510 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021