Pemerintah memutuskan memperpanjang Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sampai 20 September 2021. Di Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan bersama Sibolga dan Kabupaten Mandailing Natal masih berada di PPKM level IV.
Walaupun masih berada di PPKM level IV, ternyata pertumbuhan pasien COVID-19 di Medan mengalami penurunan.
"Kita Kota Medan dari beberapa minggu ini sudah tren penurunan, bahkan per kemarin sudah di bawah 100, saya lihat dari penambahan kasusnya saya dapat angka di bawah 100," tutur Wali Kota Medan, Bobby Nasution, Selasa (7/9).
Diakuinya ditetapkannya Medan sebagai daerah yang menjalankan PPKM level IV bukan hanya dari pertumbuhan atau penurunan jumlah kasus. Tapi, ada beberapa aspek lain seperti mobilitas warga dan sebagainya.
Baca juga: Delapan jabatan eselon II di Pemkot Medan segera dilelang
"Kita ibukota provinsi, kita juga harus melihat kabupaten/kota atau aglomerasi kita, MEBIDANG (Medan-Binjai-Deli Serdang) bagaimana tren di sana. Jangan hanya memandang dari Kota Medan nya saja karena contoh kayak rumah sakit kita inikan bukan hanya nampung masyarakat dari Kota Medan saja, tapi menampung juga dari kabupaten/kota lain yang ada di Sumut," jelasnya.
Di luar itu ada beberapa penilaian yang mungkin diperhitungkan sehingga Medan masih masuk level IV.
Lima kecamatan yang awalnya berada di zona merah diakui Bobby juga telah mengalami penurunan. Namun, dia tidak ingin ada kecamatan lain menggantikannya.
Baca juga: Belanja daerah Pemkot Medan difokuskan lima hal ini
"Saya juga gak mau kalau lima ini turun ada yang menggantikannya. Artinya apa, ada satu kecamatan yang jadi penambahan kasusnya jadi ribuan juga. Artinya lima ini gak tergeser lagi, dalam artian jangan ada penambahan kasus yang tiba-tiba meledak," papar dia.
"Yang penting lima kecamatan ini penambahan kasusnya sudah menurun semua," sambung Bobby.
Adapun lima kecamatan yang sempat masuk zona merah antara lain Kecamatan Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kecamatan Johor, Kecamatan Selayang dan Kecamatan Sunggal.
Meski terjadi penurunan kasus Bobby berharap masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) demi melindungi diri serta disuntik vaksin.
Apalagi vaksinasi sudah dialihkan ke puskesmas masing-masing sesuai domisili warga. "Selalu saya katakan ini dosis kita per titik itu ada 200 dosis dan yang saya mintakan kepada kewilayahan baik kecamatan atau kelurahan ini didata. 200 jangan lebih dari 200 kenapa? Karena jumlah dosis yang kita miliki. Kalau dosisnya banyak target kita mungkin dalam satu kecamatan itu bis kita buka dua sampai tiga titik, bahkan sampai empat," tutup Bobby.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Medan, hingga Senin, 6 September 2021, jumlah pasien konfirmasi positif mencapai 44.844, meninggal dunia 865, dan sembuh 36.493.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Walaupun masih berada di PPKM level IV, ternyata pertumbuhan pasien COVID-19 di Medan mengalami penurunan.
"Kita Kota Medan dari beberapa minggu ini sudah tren penurunan, bahkan per kemarin sudah di bawah 100, saya lihat dari penambahan kasusnya saya dapat angka di bawah 100," tutur Wali Kota Medan, Bobby Nasution, Selasa (7/9).
Diakuinya ditetapkannya Medan sebagai daerah yang menjalankan PPKM level IV bukan hanya dari pertumbuhan atau penurunan jumlah kasus. Tapi, ada beberapa aspek lain seperti mobilitas warga dan sebagainya.
Baca juga: Delapan jabatan eselon II di Pemkot Medan segera dilelang
"Kita ibukota provinsi, kita juga harus melihat kabupaten/kota atau aglomerasi kita, MEBIDANG (Medan-Binjai-Deli Serdang) bagaimana tren di sana. Jangan hanya memandang dari Kota Medan nya saja karena contoh kayak rumah sakit kita inikan bukan hanya nampung masyarakat dari Kota Medan saja, tapi menampung juga dari kabupaten/kota lain yang ada di Sumut," jelasnya.
Di luar itu ada beberapa penilaian yang mungkin diperhitungkan sehingga Medan masih masuk level IV.
Lima kecamatan yang awalnya berada di zona merah diakui Bobby juga telah mengalami penurunan. Namun, dia tidak ingin ada kecamatan lain menggantikannya.
Baca juga: Belanja daerah Pemkot Medan difokuskan lima hal ini
"Saya juga gak mau kalau lima ini turun ada yang menggantikannya. Artinya apa, ada satu kecamatan yang jadi penambahan kasusnya jadi ribuan juga. Artinya lima ini gak tergeser lagi, dalam artian jangan ada penambahan kasus yang tiba-tiba meledak," papar dia.
"Yang penting lima kecamatan ini penambahan kasusnya sudah menurun semua," sambung Bobby.
Adapun lima kecamatan yang sempat masuk zona merah antara lain Kecamatan Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kecamatan Johor, Kecamatan Selayang dan Kecamatan Sunggal.
Meski terjadi penurunan kasus Bobby berharap masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) demi melindungi diri serta disuntik vaksin.
Apalagi vaksinasi sudah dialihkan ke puskesmas masing-masing sesuai domisili warga. "Selalu saya katakan ini dosis kita per titik itu ada 200 dosis dan yang saya mintakan kepada kewilayahan baik kecamatan atau kelurahan ini didata. 200 jangan lebih dari 200 kenapa? Karena jumlah dosis yang kita miliki. Kalau dosisnya banyak target kita mungkin dalam satu kecamatan itu bis kita buka dua sampai tiga titik, bahkan sampai empat," tutup Bobby.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Medan, hingga Senin, 6 September 2021, jumlah pasien konfirmasi positif mencapai 44.844, meninggal dunia 865, dan sembuh 36.493.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021