Produksi karet di sejumlah sentra produksi di Sumatera Utara terancam turun akibat musibah banjir yang terjadi sejak tiga hari lalu.

"Laporan dari petani dan pengusaha karet di daerah sentra produksi, hujan yang terus turun membuat banjir. Kalau banjirnya berlangsung lama, produksi terancam turun," ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Senin (16/8). 

Banjir terjadi di kawasan Kabupaten Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan dan Asahan. 

Curah hujan yang terjadi di Kisaran dan sekitarnya di Labuhanbatu, Minggu, misalnya, mengakibatkan banjir. 

Baca juga: Penjadwalan ulang ekspor karet Sumut dari pembeli asing berlanjut

Sejumlah perkebunan karet petani dan termasuk kebun karet milik Bakrie Sumatera Plantations terkena banjir. 

Hujan secara terus menerus dan banjir membuat produksi getah turun dan penderesan terganggu. 

‌"Kalau banjir terus terjadi, produksi bisa turun hingga tiga persen," ujarnya.

‌Kalau produksi turun, otomatis ekspor terganggu. Padahal pada Agustus - September masih ada ekspor yang banyak dari pengiriman yang tertunda akibat terganggunya ketersediaan kontainer sebagai dampak pandemi COVID-19. 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021