Wali Kota Tebing Tinggi H.Umar Zunaidi Hasibuan secara tegas mengatakan diperbolehkannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas mempunyai konsekwensi, jika ada yang terpapar murid, guru atau siapa saja yang terkait dengan PTM tersebut sekolah akan segera ditutup. 

Hal ini disampaikan Wali Kota dalam pertemuan dengan Kepala Sekolah se Tebing Tinggi di aula Dikbud Tebing Tinggi Jumat (13/8)

Disampaikannya PTM dibuka resikonya  adalah apabila tidak melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat satu orang saja yg terkena baik guru murid ataupun yang bersangkutan dengan pembelajaran maka sekolah itu ditutup

Baca juga: Wali Kota Tebing Tinggi kukuhkan Paskibraka dan Korp Musik

Untuk itu protokol kesehatan yang harus dipersiapkan adalah wajib menggunakan masker, pemerintah menyatakan maksimal didalam ruangan itu kapasitas 33 % dari murid yang ada, menjaga jarak, mempersiapkan tempat cuci tangan dan handsanitazer

Pembelajaran iyang pokok saja karena  hanya 33% inti dari pembelajaran itu saja yang diajarkan. 

Jadi pembelajaran tambahan  tidak dijadikan fokus utama karena belajar dalam keadaan darurat, jadi intinya anak PAUD dan TK kwalitasnya bisa  membaca dan menghitung itu menjadi bahagian yang diutamakan. 

Disampaikan Wali Kota dengan waktu yang singkat, pembelajaran yang singkat dengan  satu minggu hanya 2 kali masuk maka perlu berfikir ulang bagaimana untuk melakukan penyederhanaan dari pada  modul kurikuler pembelajaran yang diajarkan.

Sementara Kadis Dikbud Idham Khalid mengatakan dimasa sekarang ini bahwa kita tidak mengharapkan kualitas “jangan berharap kualitas dimasa COVID-19 , tapi tetaplah fokus terhadap apa yang diajarkan”.
 
PTM ini dilakukan secara berjenjang masih dilakukan pada beberapa sekolah saja diantaranya SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, SMP Negeri 4 dan beberapa Sekolah Dasar juga Pada TK Negeri yang ada dikota Tebing Tinggi.  
 

Pewarta: Dhani Elison

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021