Ketua Program Studi Magister Teknik Informatika, Dr Sutedi, menjelaskan beberapa tips menjadi PIN dan password berupa, harus diganti secara rutin, tidak berbagi pakai dengan orang lain, dan harus dijaga agar tidak dilihat orang. 

Hal itu ia sampaikan pada webiner Literasi Digital untuk Simalungun, Jumat, 9 Juli 2021. Sutedi mengangkat tema “Fungsi Keamanan PIN, Password, Two Factor Authenthic dan OTP.

Tips terkait PIN mencakup, hindari menggunakan angka secara berurutan atau pengulangan angka, tidak memberikan PIN atau OTP kepada siapapun, serta hindari penggunaan PIN yang diadosi dari nomor telepon atau nomor rumah. 

Tips terkait password berupa, terdiri dari gabungan angka, huruf besar, huruf kecil serta karakter khusus dan hindari penggunaan informasi personal. 

Baca juga: Lima soft skill yang harus dimiliki di era digital

Sesi Budaya Digital, oleh DR. Muldri Pudamo James Pasaribu (Dosen Fakultas Hukum Universitas Simalungun, Pematangsiantar). 

Muldri membahas multikulturalisme, merupakan kondisi dalam masyarakat yang memiliki keragaman budaya. 

Sehingga, multikulturalisme membahas tentang bagaimana mengelola ketegangan-ketegangan yang muncul pada tingkatan sosial dan kebudayaan. Karakter kebudayaan Indonesia terdiri dari, nilai, asas, serta Pancasila. Ruang digital digunakan untuk mempresentasikan ruang fisis. 

Ketegangan-ketegangan dan budaya negatif merusak ekosistem digital. Seharusnya, terjadi pertukaran ide dan gagasan dari berbagai penjuru dunia dalam bentuk tanda dan simbol kebudayaan, yang dibingkai dalam nilai kultural dan kebersamaan, termasuk berekspresi kreatif merdeka.

Webinar diakhiri oleh Usamah Harbatah (Content Creator dan Influencer dengan Follower 802 ribu ). 

Usamah menyimpulkan tema yang telah diangkat oleh para narasumber berupa, generasi alpha yang lebih mudah termakan hoax dan menyebarkan hoax. 

Harus hati-hati menjaga akun pribadi agar tidak mudah untuk dibajak. Multikulturalisme dalam ruang digital budaya banyak sekali yang mulai bergeser kearah digital. 

Serta, yang dilakukan korban jika mengalami kejahatan lebih sering dengan curhat di media sosial daripada melaporkannya ke polisi.

Pewarta: Rilis

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021