Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, mendorong masyarakat untuk terus menekuni anyaman pandan dengan harapan ke depannya dapat meningkatkan ekonomi keluarga.
Ketua Dekranasda Serdang Bedagai, Rosmaida Saragih Darma Wijaya di Perbaungan, Selasa (6/7), mengatakan, berbagai macam kerajinan yang ada di kabupaten berjuluk Tanah Bertuah Negeri Beradat itu, salah satunya anyaman pandan.
"Untuk itu saya harap kaum ibu dapat mengikuti latihan dengan serius dan menerapkannya di kehidupan sehingga memberikan penambahan pendapatan bagi keluarga," katanya.
Hal itu ia sampaikan terkait digelarnya Bimtek Anyaman Pandan Penumbuhan Wira Usaha Baru (WUB) yang diselenggarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara.
Ia mencontohkan salah satu jebolan Bimtek yang digelar Dekranasda beberapa waktu lalu bernama Eva, yang hasil kerajinannya sudah bertaraf nasional bahkan internasional melalui INACRAFT.
Baca juga: Pemkab Serdang Bedagai tingkatkan sinergitas penanganan COVID-19
Selama ini produk kerajinan anyaman yang dihasilkan Eva laku keras dan diminati wisatawan mancanegara dengan nilai jual yang tinggi.
"Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan ketelitian dalam menganyam, kami harap ilmu dan latihan ini bisa ibu-ibu terapkan di kehidupan sehari-sehari. Anyamlah dengan hati sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dan bernilai tinggi," katanya.
Terkait dengan bahan baku anyaman, Rosmaida berharap kepada masyarakat untuk mengembangbiakan tanaman pandan sebagai bahan baku dasar dari anyaman tersebut.
"Kita juga bisa mengembangbiakan tanaman pandan untuk dipasok ke perajin anyaman ini. Itu sebuah peluang usaha yang bisa dilakukan. Bisa menambah penghasilan keluarga," katanya.
Sementara Kadis Perindag Serdang Bedagai, Karno Siregar, mengatakan, bimtek tersebut diikuti oleh 25 peserta yang anggarannya bersumber dari Disperindag Sumut.
"Pelaksanaannya selama 5 hari mulai 5 hingga 9 juli 2021. Materinya praktik anyaman pandan sehingga tepat guna dan tepat sasaran dan berguna bagi para peserta," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Ketua Dekranasda Serdang Bedagai, Rosmaida Saragih Darma Wijaya di Perbaungan, Selasa (6/7), mengatakan, berbagai macam kerajinan yang ada di kabupaten berjuluk Tanah Bertuah Negeri Beradat itu, salah satunya anyaman pandan.
"Untuk itu saya harap kaum ibu dapat mengikuti latihan dengan serius dan menerapkannya di kehidupan sehingga memberikan penambahan pendapatan bagi keluarga," katanya.
Hal itu ia sampaikan terkait digelarnya Bimtek Anyaman Pandan Penumbuhan Wira Usaha Baru (WUB) yang diselenggarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara.
Ia mencontohkan salah satu jebolan Bimtek yang digelar Dekranasda beberapa waktu lalu bernama Eva, yang hasil kerajinannya sudah bertaraf nasional bahkan internasional melalui INACRAFT.
Baca juga: Pemkab Serdang Bedagai tingkatkan sinergitas penanganan COVID-19
Selama ini produk kerajinan anyaman yang dihasilkan Eva laku keras dan diminati wisatawan mancanegara dengan nilai jual yang tinggi.
"Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan ketelitian dalam menganyam, kami harap ilmu dan latihan ini bisa ibu-ibu terapkan di kehidupan sehari-sehari. Anyamlah dengan hati sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dan bernilai tinggi," katanya.
Terkait dengan bahan baku anyaman, Rosmaida berharap kepada masyarakat untuk mengembangbiakan tanaman pandan sebagai bahan baku dasar dari anyaman tersebut.
"Kita juga bisa mengembangbiakan tanaman pandan untuk dipasok ke perajin anyaman ini. Itu sebuah peluang usaha yang bisa dilakukan. Bisa menambah penghasilan keluarga," katanya.
Sementara Kadis Perindag Serdang Bedagai, Karno Siregar, mengatakan, bimtek tersebut diikuti oleh 25 peserta yang anggarannya bersumber dari Disperindag Sumut.
"Pelaksanaannya selama 5 hari mulai 5 hingga 9 juli 2021. Materinya praktik anyaman pandan sehingga tepat guna dan tepat sasaran dan berguna bagi para peserta," katanya.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021