Wali Kota Medan Bobby Nasution menyatakan bahwa stok oksigen untuk mendukung penanganan pasien di rumah sakit-rumah sakit di wilayahnya masih aman.
"Hari ini stok tabung oksigen kita masih banyak di seluruh rumah sakit," katanya di Kantor Wali Kota Medan, Senin (5/7)
Ia mengatakan bahwa kebutuhan oksigen medis meningkat seiring dengan peningkatan keterisian tempat tidur pasien di rumah sakit.
Saat ini, menurut dia, keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/BOR) di ruang isolasi pasien COVID-19 di rumah sakit di wilayah Kota Medan masih 36 persen dan keterisian tempat tidur pasien di unit perawatan intensif kurang dari 46 persen.
Baca juga: Pemkot Medan dorong pedagang di 53 pasar terapkan digital
"Kalau BOR meningkat, tentunya kebutuhan oksigen meningkat, stok pasti akan bisa kita bilang menurun," katanya.
Wali Kota mengatakan bahwa sejak pandemi COVID-19 rumah sakit di Kota Medan menambah stok oksigen menjadi dua kali lipat dari normal.
"Seperti di Rumah Sakit Pirngadi, sebelum COVID-19 itu stoknya 100, ketika masa COVID-19 itu dinaikkan 100 persen jadi 200. Jadi, stok seperti ini belum pernah habis, mudah-mudahan jangan sampai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Hari ini stok tabung oksigen kita masih banyak di seluruh rumah sakit," katanya di Kantor Wali Kota Medan, Senin (5/7)
Ia mengatakan bahwa kebutuhan oksigen medis meningkat seiring dengan peningkatan keterisian tempat tidur pasien di rumah sakit.
Saat ini, menurut dia, keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/BOR) di ruang isolasi pasien COVID-19 di rumah sakit di wilayah Kota Medan masih 36 persen dan keterisian tempat tidur pasien di unit perawatan intensif kurang dari 46 persen.
Baca juga: Pemkot Medan dorong pedagang di 53 pasar terapkan digital
"Kalau BOR meningkat, tentunya kebutuhan oksigen meningkat, stok pasti akan bisa kita bilang menurun," katanya.
Wali Kota mengatakan bahwa sejak pandemi COVID-19 rumah sakit di Kota Medan menambah stok oksigen menjadi dua kali lipat dari normal.
"Seperti di Rumah Sakit Pirngadi, sebelum COVID-19 itu stoknya 100, ketika masa COVID-19 itu dinaikkan 100 persen jadi 200. Jadi, stok seperti ini belum pernah habis, mudah-mudahan jangan sampai," katanya.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021