Akibat adanya larangan mudik lebaran tahun ini sangat berdampak terhadap tingkat hunian hotel di Kota Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah. Kalau biasanya jumlah kamar banyak yang terjual, namun kali ini benar-benar anjlok.

Menurut pengakuan GM PIA Hotel Pandan, Jentri Hutape, dari 114 kamar yang dimiliki hotel terbesar di Pandan itu, hanya 15 kamar yang terjual, itu pun tamu lokal.
“Benar-benar anjlok tamu kita di lebaran ini. Kalau tahun sebelumnya masih lumayan, kalau tahun ini benar-benar sepi. Padahal kita sudah memberikan potongan harga (diskon) 50 persen untuk semua type kamar, tetap juga sepi karena adanya larangan mudik,” keluhnya, Senin (17/5).

Baca juga: Penyebaran COVID-19 di Sibolga saat lebaran terkendali, suspek nol

Beruntung pada lebaran kedua dan ketiga ada pegunjung pantai yang datang. Kalau tidak, tidak tahu lagi harus memutar dari mana untuk menggaji karyawan hotel, sebutnya.

“Kita benar-benar terdampak dengan aturan ini, tetapi mau bilang apa lagi, karena itu sudah menjadi keputusan pemerintah demi memutus penyebaran COVID-19 ini. Kami hanya bisa berdoa agar COVID-19 ini cepat berlalu, agar perputaran ekonomi bisa menggeliat kembali,” harapnya.

Hasil amatan ANTARA di lapanganya, hari pertama lebaran, pegunjung pantai PIA Hotel Pandan masih sepi, barulah di hari kedua dan ketiga ada peningkatakan pegunjung, itu pun tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.


 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021