Kodim 0212/TS melakukan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) guna mengantisipasi terjangkitnya tindakan radikalisme dan separatisme yang dipusatkan di di Aula Daulay Simorangkir Makodim.
Komandan Kodim 0212/TS Letkol Inf Rooy Chandra Sihombing, Kamis (8/4), mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menjalin komunikasi sosial yang harmonis demi meningkatkan tali silaturahmi dengan komponen masyarakat dalam rangka mewujudkan cegah tangkal radikalisme dan separatisme
"TNI bersama Polri akan terus menjalin hubungan yang harmonis dengan seluruh komponen bangsa hingga ke pelosok desa serta memberikan pengertian dan pemahaman tentang mengantisipasi serta mencegah terhadap muncul dan masuknya paham radikalisme/separatisme dalam perkembangan kondisi sosial yang pesat," ucapnya.
Baca juga: Ombudsman ajak Pemkot Padangsidimpuan keluar dari zona merah
Pamen yang mengawali kariernya di Sulawesi itu juga menyampaikan bahwa perkembangan situasi nasional, global dan internasional telah membawa dampak meningkatnya paham radikal yang memiliki latar belakang suku, agama, ras serta budaya yang berbeda.
Serta pesatnya perkembangan teknologi digital memungkinkan tumbuh kembangnya paham radikal bahkan sampai menjadi tindakann serta aksi terorisme secara nyata di wilayah indonesia
Radikal yang berkembang saat ini berupa radikal kanan (Raka), radikal kiri (Raki) dan radikal lainnya (Rala) dan hal tersebut diantisipasi oleh seluruh instansi terkait terutama Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) dijajaran TNI AD.
"Untuk itu kita berharap kedepan agar memperkokoh jiwa Nasionalisme, memperkuat sinergitas serta memelihara kesatuan dan Persatuan sesama anak bangsa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Komandan Kodim 0212/TS Letkol Inf Rooy Chandra Sihombing, Kamis (8/4), mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menjalin komunikasi sosial yang harmonis demi meningkatkan tali silaturahmi dengan komponen masyarakat dalam rangka mewujudkan cegah tangkal radikalisme dan separatisme
"TNI bersama Polri akan terus menjalin hubungan yang harmonis dengan seluruh komponen bangsa hingga ke pelosok desa serta memberikan pengertian dan pemahaman tentang mengantisipasi serta mencegah terhadap muncul dan masuknya paham radikalisme/separatisme dalam perkembangan kondisi sosial yang pesat," ucapnya.
Baca juga: Ombudsman ajak Pemkot Padangsidimpuan keluar dari zona merah
Pamen yang mengawali kariernya di Sulawesi itu juga menyampaikan bahwa perkembangan situasi nasional, global dan internasional telah membawa dampak meningkatnya paham radikal yang memiliki latar belakang suku, agama, ras serta budaya yang berbeda.
Serta pesatnya perkembangan teknologi digital memungkinkan tumbuh kembangnya paham radikal bahkan sampai menjadi tindakann serta aksi terorisme secara nyata di wilayah indonesia
Radikal yang berkembang saat ini berupa radikal kanan (Raka), radikal kiri (Raki) dan radikal lainnya (Rala) dan hal tersebut diantisipasi oleh seluruh instansi terkait terutama Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) dijajaran TNI AD.
"Untuk itu kita berharap kedepan agar memperkokoh jiwa Nasionalisme, memperkuat sinergitas serta memelihara kesatuan dan Persatuan sesama anak bangsa," katanya.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021