Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan lewat sosialisasi melatih para Petani di Kecamatan Girsang, Kabupaten Simalungun, bagaimana membudidayakan komoditi Kopi yang Baik (Good Agricultural Praktices/Gab).
Direktur Polbangtan Medan, Ir. Yuliana Kansrini, M. Si di Medan, Selasa (6/4), mengatakan pelatihan yang dilakukan dari Tim Dosen kampus di bawah Kementerian Pertanian ini sangat penting dalam rangka mendorong produktivitas petani kopi arabika di wilayah itu lebih meningkat.
Pasalnya, Sumatera Utara merupakan produsen kopi terbesar ketiga di Indonesia setelah Sumatera Selatan dan Lampung yaitu dengan total produksi kopi sebesar 9,39 persen. "Perkebunan kopi memberikan kontribusi besar bagi perekonomian masyarakat pedesaan," sebutnya.
Simalungun, katanya, salah satu wilayah produksi kopi arabika di Sumut yang memiliki banyak wilayah pegunungan dengan ketinggian 600-2.000 meter dari permukaan laut dan dingin disamping kopi arabika juga memerlukan kelembaban, tanah yang subur.
Dikatakan, rendahnya pengetahuan petani dalam menerapkan budidaya yang baik pada komoditi kopi arabika akan berdampak produktivitas kopi yang dihasilkan juga rendah. Tambah lagi pengaruh iklim yang sangat ekstem juga sangat memengaruhi tingkat produksi.
"Karenanya, petani harus mau dan mampu melakukan perubahan dalam budidaya kopi agar produktivitasnya dapat meningkat. Penerapan GAP pada komoditi kopi arabika dapat membantu produksi meningkat," pintanya.
Kiranya melalui Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2021 ini, Tim Dosen Polbangtan Medan yang memberikan pelatihan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan sebanyak 20 orang petani kopi gabungan Kelompok Tani Sopo Balian di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang, Kabupaten Simalungun ini, harapnya.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini mulai Tanggal 6 April hingga 17 Juni 2021. Pertemuan pertama, Selasa (6/4) di buka oleh Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Polbangtan Medan Firman R. L. Silalahi, S.TP,M,Si sekaligus membagi ilmunya mengenai Budidaya Kopi Arabuka secara organik, persiapan benih, penyemaian dan persiapan media tanam.
"Untuk meninjau hasil praktik petani di lahannya, Polbangtan Medan juga diajarkan berdiskusi secara virtual menggunakan platform apliaksi meeting Zoom agar nantinya tetap dapat terpantau apa yang dilaksanakan petani," kata Windy Manullang, S.P,M.Sc selaku fasilitator.
Ketua Kelompok Tani Sopo Balian, Indra Sihotang dalam kesempatan ini mengungkapkan selain berterimakasih kepada Polbangtan Mesan, lebih jauh berharap setelah pelatihan hasil produksi kopi arabikanya dapat meningkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Direktur Polbangtan Medan, Ir. Yuliana Kansrini, M. Si di Medan, Selasa (6/4), mengatakan pelatihan yang dilakukan dari Tim Dosen kampus di bawah Kementerian Pertanian ini sangat penting dalam rangka mendorong produktivitas petani kopi arabika di wilayah itu lebih meningkat.
Pasalnya, Sumatera Utara merupakan produsen kopi terbesar ketiga di Indonesia setelah Sumatera Selatan dan Lampung yaitu dengan total produksi kopi sebesar 9,39 persen. "Perkebunan kopi memberikan kontribusi besar bagi perekonomian masyarakat pedesaan," sebutnya.
Simalungun, katanya, salah satu wilayah produksi kopi arabika di Sumut yang memiliki banyak wilayah pegunungan dengan ketinggian 600-2.000 meter dari permukaan laut dan dingin disamping kopi arabika juga memerlukan kelembaban, tanah yang subur.
Dikatakan, rendahnya pengetahuan petani dalam menerapkan budidaya yang baik pada komoditi kopi arabika akan berdampak produktivitas kopi yang dihasilkan juga rendah. Tambah lagi pengaruh iklim yang sangat ekstem juga sangat memengaruhi tingkat produksi.
"Karenanya, petani harus mau dan mampu melakukan perubahan dalam budidaya kopi agar produktivitasnya dapat meningkat. Penerapan GAP pada komoditi kopi arabika dapat membantu produksi meningkat," pintanya.
Kiranya melalui Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2021 ini, Tim Dosen Polbangtan Medan yang memberikan pelatihan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan sebanyak 20 orang petani kopi gabungan Kelompok Tani Sopo Balian di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang, Kabupaten Simalungun ini, harapnya.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini mulai Tanggal 6 April hingga 17 Juni 2021. Pertemuan pertama, Selasa (6/4) di buka oleh Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Polbangtan Medan Firman R. L. Silalahi, S.TP,M,Si sekaligus membagi ilmunya mengenai Budidaya Kopi Arabuka secara organik, persiapan benih, penyemaian dan persiapan media tanam.
"Untuk meninjau hasil praktik petani di lahannya, Polbangtan Medan juga diajarkan berdiskusi secara virtual menggunakan platform apliaksi meeting Zoom agar nantinya tetap dapat terpantau apa yang dilaksanakan petani," kata Windy Manullang, S.P,M.Sc selaku fasilitator.
Ketua Kelompok Tani Sopo Balian, Indra Sihotang dalam kesempatan ini mengungkapkan selain berterimakasih kepada Polbangtan Mesan, lebih jauh berharap setelah pelatihan hasil produksi kopi arabikanya dapat meningkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021