Sungai Wampu yang melintasi Kabupaten Langkat dan Kabupaten Tanah Karo diduga telah tercemar limbah, menyebabkan habitat ikan dan udang yang ada di sungai itu pada mengapung kevpermukaan.

Dugaan tercemarnya sungai tersebut disampaikan seorang warga, Hasan Basri, Senin (22/2).

Hasan Basri menjelaskan panjang sungai Wampu mencapai 105 kilometer yang melintasi dua kabupaten yaitu Langkat dan Tanah Karo, dimana lebih kurang sepanjang 60 kilometer tercemar, berwarna hitam dan berlumpur serta berbau belerang.

Baca juga: Warga pinggiran sungai Wampu Stabat ketiban rezeki ikan mabuk

Baca juga: Mencari ikan mabuk di Waduk Sei Wampu Langkat, seorang warga tenggelam

Akibat dari pencemaran itu kemungkinan 50 ton habitat ikan dan udang yang hidup di sepanjang aliran sungai terpapar pencemaran tersebut.

Untuk itu pihaknya berharap Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bersama Pemerintah Kabupaten Langkat dan Tanah Karo segera menyelidiki penyebab tercemarnya Sungai Wampu.

Hasan Basri mempertanyakan apakah terdampak oleh faktor alam atau bukan, apakah ikan, udang dan lain lainnya yang terpapar limbah layak dikonsumsi atau tidak. Juga apakah limbah tersebut mengandung racun berbahaya atau tidak.

Baca juga: Korban tenggelam di Waduk Sei Wampu yang belum ditemukan adalah pegawai honorer Damkar Langkat

Sebab selain memusnahkan habitat yang ada di dalam sungai, air sungai juga tidak bisa lagi digunakan untuk mandi, cuci dan minum.

"Akibat yang ditimbulkannya luar biasa, puluhan ton habitat yang menghuni sungai Wampu tersebut punah, rezeki bagi warga, tapi musibah bagi yang ada di dalamnya, perlu waktu yang lama untuk bisa pulih kembali, nampaknya belum ada juga tindakan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Langkat," ujarnya.

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021