Masyarakat empat desa yakni Desa Manuncang, Desa Panunggulan, Desa Tagilang Julu dan Suka Makmur Kecamatan Muara Batang Gadis Kabupaten Mandailing Natal meminta kepada Pemerintah Daerah setempat untuk melakukan pengaspalan jalan menuju empat desa tersebut.
Doli salah seorang warga Tagilang Julu kepada wartawan, Minggu (21/2) menyampaikan, mulai berdirinya empat desa tersebut hingga saat ini jalan penghubung ke empat desa itu belum pernah tersentuh pengaspalan.
Akibatnya, bila musim penghujan tiba para warga yang hendak melewati jalan itu terpaksa harus ekstra hati-hati karena kondisi jalan yang licin dan berlumpur. Begitu juga apabila musim kemarau tiba, para warga yang melintas harus terpaksa harus memakan debu yang berasal dari jalan itu.
Baca juga: Pascamusibah Sibanggor, SMGP inventarisir fasilitas perusahaan
"Kita berharap Pemda Madina buka mata akan hal ini, jalan ini merupakan satu-satunya akses warga untuk mengangkut hasil bumi ke ibukota kecamatan," ujarnya.
Doli menyebut, kondisi jalan ini sudah sering dikeluhkan warga kepada pemerintah, baik itu pada acara-acara resmi seperti reses dan Musrenbang maupun melalui usulan surat.
Namun hingga kini keluhan akan peningkatan jalan sepanjang 34 KM tersebut belum pernah disikapi oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Madina.
Kepala Desa Manuncang, Aminuddin Pulungan juga mengakui telah berungkali mengusulkan peningkatan jalan menuju empat desa tertinggal itu.
"Usulan pengaspalan jalan ini sudah sering kita sampaikan di Musrenbang, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya," ujar Aminuddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Doli salah seorang warga Tagilang Julu kepada wartawan, Minggu (21/2) menyampaikan, mulai berdirinya empat desa tersebut hingga saat ini jalan penghubung ke empat desa itu belum pernah tersentuh pengaspalan.
Akibatnya, bila musim penghujan tiba para warga yang hendak melewati jalan itu terpaksa harus ekstra hati-hati karena kondisi jalan yang licin dan berlumpur. Begitu juga apabila musim kemarau tiba, para warga yang melintas harus terpaksa harus memakan debu yang berasal dari jalan itu.
Baca juga: Pascamusibah Sibanggor, SMGP inventarisir fasilitas perusahaan
"Kita berharap Pemda Madina buka mata akan hal ini, jalan ini merupakan satu-satunya akses warga untuk mengangkut hasil bumi ke ibukota kecamatan," ujarnya.
Doli menyebut, kondisi jalan ini sudah sering dikeluhkan warga kepada pemerintah, baik itu pada acara-acara resmi seperti reses dan Musrenbang maupun melalui usulan surat.
Namun hingga kini keluhan akan peningkatan jalan sepanjang 34 KM tersebut belum pernah disikapi oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Madina.
Kepala Desa Manuncang, Aminuddin Pulungan juga mengakui telah berungkali mengusulkan peningkatan jalan menuju empat desa tertinggal itu.
"Usulan pengaspalan jalan ini sudah sering kita sampaikan di Musrenbang, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya," ujar Aminuddin.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021