Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu melakukan Kunjungan ke SMPN 2 Tigalingga, Senin (18/1). Kunjungan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas pendidkan kabupaten Dairi Joni. W Purba, kepala sekolah SMPN 2 Tigalingga Bertha Purba, camat Tigalingga T.S. Tamba dan para guru dan tenaga pengajar.
Dalam pertemuan tersebut Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu memberi kesempatan tanya jawab kepada para guru dan tenaga pengajar untuk menyampaikan pertanyaan dan masukan kepada Bupati.
Sermadianta Saragih, salah seorang guru yang tampil sebagai penanya pertama menyoroti tentang bagaimana mengatasi pendidikan di daerah terutama di desa Lau Sireme dengan medan yang sangat jauh, ditambah jaringan internet yang terbatas.
Baca juga: Di Puskesmas Tigalingga, Bupati Dairi sebut jiwa melayani harus diutamakan
Ia juga bertanya, ditengah pandemi saat ini apa langkah yang bisa dilakukan pihak sekolah yang juga bisa diterima oleh orangtua siswa.
Pemerintah menetapkan Sistem belajar daring, akan tetapi kendalanya saat ini adalah jaringan internet di desa yang terbatas. Kalau siswa, disuruh ke sekolah, pihak sekolah akan mendapat tantangan dari orangtua siswa, karena berbagai regulasi yang sudah ditetapkan pemerintah," katanya.
Sementara itu Hutagalung menyampaikan bahwa ada regulasi pemerintah bahwa ujian nasional juga akan
dilaksanakan secara daring.
"Mohon, kalau lah boleh dibangun 1 (satu) ruangan khusus komputer untuk ujian nasional nanti", kata Hutagalung.
Baca juga: Bupati Dairi hadiri sosialisasi percepatan penyusunan dan penetapan APBDes 2021
Menanggapi pertanyaan Sermadianta Saragih dan Hutagalung, Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu mengatakan bahwa era pendidikan masa lalu harus kita tinggalkan, Covid 19 mengantarkan ke sistem yang harus banyak berubah.
Sebagai langkah terbaik saat ini harus ada jaringan internet, kalau tidak, kita akan tertinggal.
Ia minta kepada camat dampingi pemerintah desa untuk mendirikan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan koordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika agar difasilitasi kerjasama BUMDES dengan penyedia internet yang difasilitasi kementerian Kominfo dalam hal ini bakti (Badan Aksesibilitas dan Informasi).
"Kita harus gotong royong, dana Desa dan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) harus kita maksimalkan," katanya.
Ia bersyukur SMPN 2 Tigalingga sudah memiliki kelas pintar, dengan demikian siswa tidak terpaku pada metode pembelajaran tatap muka, terlebih ditengah pandemi saat ini yang membutuhkan proses belajar dengan Daring.
"Sebenarnya skill dan keterampilan harus ditransformasikan melalui tatap muka, tapi saat ini hal tersebut tidak mungkin dilakukan", tambah Bupati.
Tidak lupa diakhir pertemuan, Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu menyampaikan terimakasih dan salut kepada orang tua siswa atas dukunganya pada dunia pendidikan khususnya sekolah SMPN 2 Tigalingga.
"Saya salut ada peran masyarakat dalam dunia pendidikan, memang begitulah seharusnya, harus ada kolaborasi. Pesan saya kepada guru, orangtua dan siswa, jangan ada kekerasan ditengah pembelajaran daring ini. Harus tetap ada pendampingan dari guru. Selain itu saya minta penambahan siswa di kelas
pintar harus ditambah dan dipacu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Dalam pertemuan tersebut Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu memberi kesempatan tanya jawab kepada para guru dan tenaga pengajar untuk menyampaikan pertanyaan dan masukan kepada Bupati.
Sermadianta Saragih, salah seorang guru yang tampil sebagai penanya pertama menyoroti tentang bagaimana mengatasi pendidikan di daerah terutama di desa Lau Sireme dengan medan yang sangat jauh, ditambah jaringan internet yang terbatas.
Baca juga: Di Puskesmas Tigalingga, Bupati Dairi sebut jiwa melayani harus diutamakan
Ia juga bertanya, ditengah pandemi saat ini apa langkah yang bisa dilakukan pihak sekolah yang juga bisa diterima oleh orangtua siswa.
Pemerintah menetapkan Sistem belajar daring, akan tetapi kendalanya saat ini adalah jaringan internet di desa yang terbatas. Kalau siswa, disuruh ke sekolah, pihak sekolah akan mendapat tantangan dari orangtua siswa, karena berbagai regulasi yang sudah ditetapkan pemerintah," katanya.
Sementara itu Hutagalung menyampaikan bahwa ada regulasi pemerintah bahwa ujian nasional juga akan
dilaksanakan secara daring.
"Mohon, kalau lah boleh dibangun 1 (satu) ruangan khusus komputer untuk ujian nasional nanti", kata Hutagalung.
Baca juga: Bupati Dairi hadiri sosialisasi percepatan penyusunan dan penetapan APBDes 2021
Menanggapi pertanyaan Sermadianta Saragih dan Hutagalung, Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu mengatakan bahwa era pendidikan masa lalu harus kita tinggalkan, Covid 19 mengantarkan ke sistem yang harus banyak berubah.
Sebagai langkah terbaik saat ini harus ada jaringan internet, kalau tidak, kita akan tertinggal.
Ia minta kepada camat dampingi pemerintah desa untuk mendirikan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan koordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika agar difasilitasi kerjasama BUMDES dengan penyedia internet yang difasilitasi kementerian Kominfo dalam hal ini bakti (Badan Aksesibilitas dan Informasi).
"Kita harus gotong royong, dana Desa dan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) harus kita maksimalkan," katanya.
Ia bersyukur SMPN 2 Tigalingga sudah memiliki kelas pintar, dengan demikian siswa tidak terpaku pada metode pembelajaran tatap muka, terlebih ditengah pandemi saat ini yang membutuhkan proses belajar dengan Daring.
"Sebenarnya skill dan keterampilan harus ditransformasikan melalui tatap muka, tapi saat ini hal tersebut tidak mungkin dilakukan", tambah Bupati.
Tidak lupa diakhir pertemuan, Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu menyampaikan terimakasih dan salut kepada orang tua siswa atas dukunganya pada dunia pendidikan khususnya sekolah SMPN 2 Tigalingga.
"Saya salut ada peran masyarakat dalam dunia pendidikan, memang begitulah seharusnya, harus ada kolaborasi. Pesan saya kepada guru, orangtua dan siswa, jangan ada kekerasan ditengah pembelajaran daring ini. Harus tetap ada pendampingan dari guru. Selain itu saya minta penambahan siswa di kelas
pintar harus ditambah dan dipacu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021