Warga Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara diajak memperbanyak penanaman pohon yang bisa mencegah atau mengurangi dampak bencana alam di lahan masing-masing. 

"Khususnya bagi yang bermukim di kawasan rawan bencana alam," kata Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun, Ueki Fritz Prapanca Damanik, Selasa (12/1). 

Disebutkan, tanaman mitigasi bencana yang direkomendasikan BNPB itu, pohon Sukun (Artocarpus Altilis) dan Enau atau Aren (Arenga Pinnata). 

Baca juga: Pemkab Simalungun siapkan 420 vaksinator, warga diimbau hilangkan keragu-raguan

Dua jenis tanaman itu memiliki manfaat yang besar dalam menjaga lingkungan, seperti menyimpan cadangan air dan mengikat tanah. 

Penanaman pohon Sukun dan Aren merupakan satu dari sejumlah upaya mitigasi jangka menengah dan panjang dalam penanggulangan kekeringan maupun longsor.

Sekretaris BPBD, Manaor Silalahi menambahkan, sebagian wilayah Kabupaten Simalungun masuk kategori daerah rawan bencana, khususnya di kawasan perbukitan dan pinggiran Danau Toba. 

Makanya diagendakan penanaman di sejumlah kawasan rawan bencana dan langkah awal, BPBD telah menanam puluhan pohon Sukun dan Aren di lahan halaman kantor di Pamatang Raya. 

Diharapkan, dengan memperbanyak tanaman mitigasi bencana di seluruh wilayah Kabupaten Simalungun, maka bencana dapat diminimalisir.

Untuk itu, warga juga diajak menjaga alam supaya alam menjaga manusia, dan jangan merusak mata air supaya di kemudian hari tidak menimbulkan air mata. 

 

Pewarta: Waristo

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021