Indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Tapanuli Selatan pada 2020 tercatat mencapai 70,12 poin meningkat  0.37 poin atau tumbuh sebesar 0,53 persen dibanding 2019 sebesar 69,75 poin.

Kepala BPS Tapanuli Selatan Endra, SE dalam penjelasannya di ruang kerja Bupati Tapanuli Selatan di Sipirok, Senin (28/12) mengatakan, atas capaian 70,12 poin mendudukkan IPM Tapanuli Selatan pada kategori tinggi.

Indeks pembangunan manusia (Human Development Index) sudah merupakan kesepakatan Dunia (PBB/UNDP) dalam mengukur keberhasilan pembangunan, dimana poin 70,00 ke bawah masuk kategori sedang, 70,01 sampai dengan 80,00 dikategorikan tinggi dan 80,01 ke atas dikategorikan sangat tinggi.

Baca juga: Pasca libur Natal, Sekda Tapanuli Selatan sidak kehadiran pegawai

Di hadapan Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu, Endra menyebutkan IPM penting salah satunya menjadi tolak ukur keberhasilan pemerintah daerah dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).

"IPM diukur dengan indikator baik kesehatan, pendidikan maupun ekonomi seperti harapan hidup saat lahir, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita per tahunnya," jelasnya.

Syahrul M.Pasaribu menyambut baik peningkatan IPM selama dua periode kepemimpinannya menjadi Bupati Tapanuli Selatan sejak 2010 tercatat 64,20 poin naik menjadi 70,12 poin di 2020.

"Semoga kepemimpinan yang baru Tapanuli Selatan nantinya kedepan dapat terus meningkatkan Angka IPM ini agar mendapatkan kategori diatasnya lagi (sangat tinggi)," kata Syahrul memotivasi.

Berdasarkan data disajikan BPS, angka IPM Tapanuli Selatan untuk umur harapan hidup (UHH) yang didefenisikan sebagai rata-rata banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup meningkat dari 64,82 tahun pada 2019 menjadi 64,91 tahun pada 2020.

Kemudian harapan lama sekolah (HLS) didefenisikan lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang dari 13,12 tahun (2019) menjadi 13,24 tahun (2020).

Sedang rata-rata lama sekolah (RLS) yang didefenisikan rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan yang pernah dijalani dari 8,97 tahun (2019) menjadi 9,28 tahun (2020).

Sedangkan untuk pengeluaran perkapita untuk makanan dan bukan makanan dalam per tahun sebesar 11.410 juta untuk 2019 menjadi 11.236 juta per tahun di 2020 atau berkisar Rp31 ribu per orang per hari.

Bupati Tapanuli Selatan H.Syahrul M.Pasaribu, SH sangat bersyukur atas capaian itu dan menyatakan peningkatan IPM ini sebagai ukuran keberhasilan pembangunan yang sudah masuk kategori tinggi.

Menurutnya, ini membuktikan bahwa program pembangunan yang dilaksanakan 10 tahun belakangan ini sudah sesuai dengan RPJMD dan Visi Misi Tapsel serta sudah tepat sasaran. 

"Hal ini tentu saja tidak terlepas dari partisipasi semua stakeholder untuk mewujudkan visi misi sehat, cerdas, dan sejahtera," pungkasnya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020