Wali Kota Tebing Tinggi H.Umar Zunaidi Hasibuan,hadiri kegiatan Musyawarah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Tebing Tinggi ke IX, Sabtu (19/12) di Gedung Balai Kartini Jalan Gunung Louser.
Tampak hadir Ketua IBI Provinsi Sumatera Utara, Kadis Kesehatan Tebing Tinggi dr.H.Nanang Fitra Aulia, pengurus IBI Kota beserta para bidan se Kota Tebing Tinggi.
Wali Kota menyampaikan, menjadi ketua IBI ini adalah menjadi yang bermarwah dan bermartabat. Ini terbukti dengan jumlah calon ketua sampai 8 orang. Kalau dihitung-hitung menjadi ketua IBI tidak ada gajinya. Tetapi begitu hebatnya orang yang ingin mencalon berarti yang datang ini semua ingin berpartisipasi, ingin mengabdi kepada bangsa dan negara melalui IBI.
Saya berharap pemilihan ini bukan menjadi awal dan akhir dan pangkal keretakan dari pada Bidan di Kota Tebing Tinggi. "Gara-gara tidak terpilih atau ada yang sudah menjadi tim sukses, jangan sampai ada money politik. Kalau itu terjadi hancur kita. Oleh karena itu biarkan mengalir," kata Wali Kota.
Wali Kota mengingatkan kepada bidan, ada sesuatu yang harus diperhatikan untuk Tebingtinggi. Angka kematian ibu melahirkan dan kematian bayi masih cukup tinggi. Kita belum bisa menekannya menjadi sebuah keberhasilan didalam program pemberdayaan kehidupan masyarakat kita.
Kami juga ingin menyatakan kepada ibu-ibu bahwa ada lagi tugas yang berat, bahwa urusan bidan ini ada lagi tantangan kita yaitu usia dini perkawinan anak-anak. Kalau saya tanya ke Pengadilan Agama yang minta referensi untuk menikah karena d ibawah usia cukup banyak.
Apalagi dalam pandemi COVID ini, hal ini tantangan bagi kita. Dari anak yang belum cukup umur, masih terlalu muda menikah, kemungkinan akan menghasilkan keturunan yang juga masih dalam keadaan kurang baik bibitnya,ujarnya.
Anak stunting (gizi buruk) di Kota Tebingtinggi ada 165 orang. Anak stunting itu lahir dari ibu yang tidak mengurus anaknya dari kandungan. Ini tolong menjadi perhatian para bidan. Untuk itu perlu kita memberikan penjelasan dan pengertian kepada ibu-ibu hamil pada waktu kontrol.
"Saya berterimakasih bahwa selama ini IBI Tebing Tinggi selama ini menjadi mitra yang cukup baik bagi pemerintah kota. Terimakasih atas kepengurusan IBI yang telah memberikan kontribusi dan bekerja dengan ikhlas untuk kemajuan IBI Kota Tebing Tinggi, ujar Wali Kota.
Sementara itu Ketua IBI Kota Tebing Tinggi Rahmayani Lubis dalam melaporkan, Musyawarah Pengurus Cabang IBI Kota Tebingtinggi sesuai dengan AD/ART organisasi. Kami berharap dukungan stake holder Kota Tebing Tinggi dimana nantinya bidan berperan aktif dalam mensukseskan program pembangunan khususnya dibidang kesehatan.
Dalam prakteknya diharapkan bidan dapat memberikan pelayanan kebidanan menjamin pelayanan yang aman bagi pasien dan masyarakat sesuai dengan SOP dan mudah diakses masyarakat. Bidan diharapkan dapat memberikan pelayanan profesional berkinerja tinggi dan bekerja secara ilmiah,ucap Rahmayani.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Tampak hadir Ketua IBI Provinsi Sumatera Utara, Kadis Kesehatan Tebing Tinggi dr.H.Nanang Fitra Aulia, pengurus IBI Kota beserta para bidan se Kota Tebing Tinggi.
Wali Kota menyampaikan, menjadi ketua IBI ini adalah menjadi yang bermarwah dan bermartabat. Ini terbukti dengan jumlah calon ketua sampai 8 orang. Kalau dihitung-hitung menjadi ketua IBI tidak ada gajinya. Tetapi begitu hebatnya orang yang ingin mencalon berarti yang datang ini semua ingin berpartisipasi, ingin mengabdi kepada bangsa dan negara melalui IBI.
Saya berharap pemilihan ini bukan menjadi awal dan akhir dan pangkal keretakan dari pada Bidan di Kota Tebing Tinggi. "Gara-gara tidak terpilih atau ada yang sudah menjadi tim sukses, jangan sampai ada money politik. Kalau itu terjadi hancur kita. Oleh karena itu biarkan mengalir," kata Wali Kota.
Wali Kota mengingatkan kepada bidan, ada sesuatu yang harus diperhatikan untuk Tebingtinggi. Angka kematian ibu melahirkan dan kematian bayi masih cukup tinggi. Kita belum bisa menekannya menjadi sebuah keberhasilan didalam program pemberdayaan kehidupan masyarakat kita.
Kami juga ingin menyatakan kepada ibu-ibu bahwa ada lagi tugas yang berat, bahwa urusan bidan ini ada lagi tantangan kita yaitu usia dini perkawinan anak-anak. Kalau saya tanya ke Pengadilan Agama yang minta referensi untuk menikah karena d ibawah usia cukup banyak.
Apalagi dalam pandemi COVID ini, hal ini tantangan bagi kita. Dari anak yang belum cukup umur, masih terlalu muda menikah, kemungkinan akan menghasilkan keturunan yang juga masih dalam keadaan kurang baik bibitnya,ujarnya.
Anak stunting (gizi buruk) di Kota Tebingtinggi ada 165 orang. Anak stunting itu lahir dari ibu yang tidak mengurus anaknya dari kandungan. Ini tolong menjadi perhatian para bidan. Untuk itu perlu kita memberikan penjelasan dan pengertian kepada ibu-ibu hamil pada waktu kontrol.
"Saya berterimakasih bahwa selama ini IBI Tebing Tinggi selama ini menjadi mitra yang cukup baik bagi pemerintah kota. Terimakasih atas kepengurusan IBI yang telah memberikan kontribusi dan bekerja dengan ikhlas untuk kemajuan IBI Kota Tebing Tinggi, ujar Wali Kota.
Sementara itu Ketua IBI Kota Tebing Tinggi Rahmayani Lubis dalam melaporkan, Musyawarah Pengurus Cabang IBI Kota Tebingtinggi sesuai dengan AD/ART organisasi. Kami berharap dukungan stake holder Kota Tebing Tinggi dimana nantinya bidan berperan aktif dalam mensukseskan program pembangunan khususnya dibidang kesehatan.
Dalam prakteknya diharapkan bidan dapat memberikan pelayanan kebidanan menjamin pelayanan yang aman bagi pasien dan masyarakat sesuai dengan SOP dan mudah diakses masyarakat. Bidan diharapkan dapat memberikan pelayanan profesional berkinerja tinggi dan bekerja secara ilmiah,ucap Rahmayani.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020