Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI menggandeng Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) sebagai perguruan tinggi mitra dalam diseminasi gerakan revolusi mental melalui partisipasi masyarakat tahun 2020
Rektor UMSU Prof Agussani, MAP di Medan, Sabtu (5/13), mengatakan pihaknya merasa bangga mendapat kepercayaan dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI.
Kepercayaan itu tertuang dalam kerja sama program gerakan revolusi mental yang telah ditandatangani.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Menko PMK yang telah memberikan kepercayaan kepada UMSU untuk melaksanakan kegiatan program revolusi mental pada tiga bidang.
Yakni, program Gerakan Indonesia Mandiri (bidang kewirausahaan), Gerakan Indonesia Bersih (pengelolaan sampah berbasis social entreprenuership pada kelompok perempuan di Kecamatan Polonia Medan).
Serta Gerakan Indonesia Melayani ( pemanfaatan fasilitas OIF UMSU dalam pengenalan Ilmu Falak kepada siswa, mahasiswa, masyarakat di Kota Medan dan sekitarnya).
Ia mengatakan program revolusi mental relevan dengan roadmap UMSU 2013-2033, yang saat ini berada pada renstra ke-2, yaitu 2018-2023.
Renstra ini sangat tepat dengan apa yang dikerjasamakan karena sejalan dengan Tridharma Perguruan Tinggi, Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar yang dijalankan oleh UMSU.
"Banyak lagi program revolusi mental yang telah dilakukan dan sejalan, seperti program pembinaan mahasiswa KIAM dan The Nine Habits," katanya.
Sebelumnya Menko PMK Muhadjir menyampaikan gerakan revolusi mental yang dilakukan oleh UMSU sangat penting dan bermanfaat untuk mengubah cara berfikir, cara bersikap dan cara bertindak.
Untuk itu pemerintah mengapresiasi dengan memberikan kepercayaan dalam bentuk kerja sama beberapa program.
Menurut dia, revolusi mental menghendaki perubahan yang cepat dan masif melibatkan seluruh elemen yang ada.
"Untuk itu UMSU yang melakukan kegiatan program gerakan revolusi mental tentu melibatkan dosen, mahasiswa dan masyarakat telah melakukan percepatan pembangunan manusia dari aspek cara berfikir sampai pada bertindak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Rektor UMSU Prof Agussani, MAP di Medan, Sabtu (5/13), mengatakan pihaknya merasa bangga mendapat kepercayaan dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI.
Kepercayaan itu tertuang dalam kerja sama program gerakan revolusi mental yang telah ditandatangani.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Menko PMK yang telah memberikan kepercayaan kepada UMSU untuk melaksanakan kegiatan program revolusi mental pada tiga bidang.
Yakni, program Gerakan Indonesia Mandiri (bidang kewirausahaan), Gerakan Indonesia Bersih (pengelolaan sampah berbasis social entreprenuership pada kelompok perempuan di Kecamatan Polonia Medan).
Serta Gerakan Indonesia Melayani ( pemanfaatan fasilitas OIF UMSU dalam pengenalan Ilmu Falak kepada siswa, mahasiswa, masyarakat di Kota Medan dan sekitarnya).
Ia mengatakan program revolusi mental relevan dengan roadmap UMSU 2013-2033, yang saat ini berada pada renstra ke-2, yaitu 2018-2023.
Renstra ini sangat tepat dengan apa yang dikerjasamakan karena sejalan dengan Tridharma Perguruan Tinggi, Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar yang dijalankan oleh UMSU.
"Banyak lagi program revolusi mental yang telah dilakukan dan sejalan, seperti program pembinaan mahasiswa KIAM dan The Nine Habits," katanya.
Sebelumnya Menko PMK Muhadjir menyampaikan gerakan revolusi mental yang dilakukan oleh UMSU sangat penting dan bermanfaat untuk mengubah cara berfikir, cara bersikap dan cara bertindak.
Untuk itu pemerintah mengapresiasi dengan memberikan kepercayaan dalam bentuk kerja sama beberapa program.
Menurut dia, revolusi mental menghendaki perubahan yang cepat dan masif melibatkan seluruh elemen yang ada.
"Untuk itu UMSU yang melakukan kegiatan program gerakan revolusi mental tentu melibatkan dosen, mahasiswa dan masyarakat telah melakukan percepatan pembangunan manusia dari aspek cara berfikir sampai pada bertindak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020