Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menggencarkan kegiatan edukasi pengelolaan keuangan dan investasi bagi milenial, mengacu pada fakta bahwa sebagian besar penduduk lanjut usia kesulitan keuangan.
"Edukasi yang dikemas dalam Semarak Literasi Keuangan Investasi dan Proteksi Aman di era normal baru dilakukan Bank BRI Kantor Wilayah Medan sejak 4 November 2020," ujar Executive Vice President (EVP) Medan Regional Office, I Made Suka di Medan, Selasa.
Literasi pengelolaan keuangan dan proteksi asuransi sejak dini yang dilakukan dengan webinar itu diikuti rekanan instansi dan 23 universitas negeri dan swasta di wilayah Sumut.
Kegiatan yang mengandeng Brilife dan Bahana TCW Investment itu untuk mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat serta mengedukasi kalangan milenial dalam pengelolaan keuangan secara terencana.
Baca juga: Danrem 023/KS terima bantuan 1 unit ambulans dari BRI
I Made Suka menyebutkan, Bank BRI hadir dan siap memenuhi kebutuhan nasabahnya melalui layanan One Stop Financial Services, baik segmen mikro sampai segmen korporasi dengan Produk End to End, serta jasa layanan keuangan lengkap yang mengutamakan keamanan, keakuratan dan kenyamanan nasabah dalam setiap transaksi.
"Literasi keuangan masyarakat saat ini sangat minim sehingga masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya mengelola keuangan," katanya.
Padahal pengelolaan keuangan melalui instrumen investasi dan asuransi, ujar I Made Suka, adalah hal yang tepat untuk pengelolaan keuangan khususnya di masa pandemi COVID-19.
Baca juga: BRI Tarutung salurkan bantuan untuk 6.172 UMKM
Pengelolaan keuangan sangat dipentingkan guna mengantisipasi ketidakpastian, ketahanan ekonomi dan memberikan proteksi atas risiko-risiko tak terduga seperti pandemi COVID-19.
Dia menegaskan, literasi keuangan harus dimulai sejak dini serta melakukan financial check-up secara berkala disesuaikan dengan bertambahnya jumlah tanggungan. Termasuk saat ingin mengubah tujuan keuangan, adanya kebutuhan darurat, terjadinya perubahan pendapatan maupun lonjakan inflasi.
"Literasi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai investasi yang benar sesuai dengan aturan yang berlaku agar tidak terjerumus kepada invetasi bodong yang dapat merugikan," ujarnya.
Kegiatan Semarak Literasi Keuangan Bank BRI telah dilaksanakan di 19 kantor wilayah di seluruh Indonesia dengan puncak acara pada 10 November 2020.
Kegiatan itu diakhiri dengan "Awarding" dengan beberapa kategori mulai The Highest Fee Based Income, The Greatest Creative Event, The Best Video dan kegiatan lain seperti penyerahan hadiah menarik lainnya bagi nasabah, investor, maupun pemegang polis produk BRI.
Bussiness Head Brilife Medan, Lanny Maisye Oley menyebutkan, berinvestasi dan berasuransi menjadi penting bagi milenial untuk masa depan yang lebih baik.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2019 menunjukkan, sekitar 79 persen ekonomi penduduk lanjut usia ditopang rumah tangga lain yang bekerja.
Adapun penopang dari dana pensiun hanya 5,82 persen dan dari dana investasi 0,67.
“Data itu menunjukkan, dana untuk persiapan hari tua masih belum menjadi prioritas masyarakat," katanya.
Untuk itu diperlukan pemahaman perencanaan keuangan sejak dini.
Lanny Maisye Oley menegaskan, investasi dan memiliki asuransi sesuai kebutuhan dan profil risiko dapat menjadi salah satu solusi masa depan yang aman dan nyaman di segala kondisi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Edukasi yang dikemas dalam Semarak Literasi Keuangan Investasi dan Proteksi Aman di era normal baru dilakukan Bank BRI Kantor Wilayah Medan sejak 4 November 2020," ujar Executive Vice President (EVP) Medan Regional Office, I Made Suka di Medan, Selasa.
Literasi pengelolaan keuangan dan proteksi asuransi sejak dini yang dilakukan dengan webinar itu diikuti rekanan instansi dan 23 universitas negeri dan swasta di wilayah Sumut.
Kegiatan yang mengandeng Brilife dan Bahana TCW Investment itu untuk mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat serta mengedukasi kalangan milenial dalam pengelolaan keuangan secara terencana.
Baca juga: Danrem 023/KS terima bantuan 1 unit ambulans dari BRI
I Made Suka menyebutkan, Bank BRI hadir dan siap memenuhi kebutuhan nasabahnya melalui layanan One Stop Financial Services, baik segmen mikro sampai segmen korporasi dengan Produk End to End, serta jasa layanan keuangan lengkap yang mengutamakan keamanan, keakuratan dan kenyamanan nasabah dalam setiap transaksi.
"Literasi keuangan masyarakat saat ini sangat minim sehingga masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya mengelola keuangan," katanya.
Padahal pengelolaan keuangan melalui instrumen investasi dan asuransi, ujar I Made Suka, adalah hal yang tepat untuk pengelolaan keuangan khususnya di masa pandemi COVID-19.
Baca juga: BRI Tarutung salurkan bantuan untuk 6.172 UMKM
Pengelolaan keuangan sangat dipentingkan guna mengantisipasi ketidakpastian, ketahanan ekonomi dan memberikan proteksi atas risiko-risiko tak terduga seperti pandemi COVID-19.
Dia menegaskan, literasi keuangan harus dimulai sejak dini serta melakukan financial check-up secara berkala disesuaikan dengan bertambahnya jumlah tanggungan. Termasuk saat ingin mengubah tujuan keuangan, adanya kebutuhan darurat, terjadinya perubahan pendapatan maupun lonjakan inflasi.
"Literasi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai investasi yang benar sesuai dengan aturan yang berlaku agar tidak terjerumus kepada invetasi bodong yang dapat merugikan," ujarnya.
Kegiatan Semarak Literasi Keuangan Bank BRI telah dilaksanakan di 19 kantor wilayah di seluruh Indonesia dengan puncak acara pada 10 November 2020.
Kegiatan itu diakhiri dengan "Awarding" dengan beberapa kategori mulai The Highest Fee Based Income, The Greatest Creative Event, The Best Video dan kegiatan lain seperti penyerahan hadiah menarik lainnya bagi nasabah, investor, maupun pemegang polis produk BRI.
Bussiness Head Brilife Medan, Lanny Maisye Oley menyebutkan, berinvestasi dan berasuransi menjadi penting bagi milenial untuk masa depan yang lebih baik.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2019 menunjukkan, sekitar 79 persen ekonomi penduduk lanjut usia ditopang rumah tangga lain yang bekerja.
Adapun penopang dari dana pensiun hanya 5,82 persen dan dari dana investasi 0,67.
“Data itu menunjukkan, dana untuk persiapan hari tua masih belum menjadi prioritas masyarakat," katanya.
Untuk itu diperlukan pemahaman perencanaan keuangan sejak dini.
Lanny Maisye Oley menegaskan, investasi dan memiliki asuransi sesuai kebutuhan dan profil risiko dapat menjadi salah satu solusi masa depan yang aman dan nyaman di segala kondisi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020