Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito memperingatkan bahwa Indonesia harus menjaga perbatasannya dengan baik, mengingat saat ini terjadi peningkatan kasus secara signifikan di beberapa negara.

"Dengan adanya peningkatan kasus di daerah utara, di Eropa, maka kita harus betul-betul waspada menjaga perbatasan kita," katanya dalam dialog Satgas Penanganan COVID-19 yang diadakan di Graha BNPB, Jakarta, Senin (9/11).

Beberapa hal yang harus menjadi perhatian, menurut Wiku, adalah seperti kedatangan pekerja migran Indonesia yang kembali dari luar negeri dan juga ibadah umroh yang sudah kembali dimulai.

Baca juga: Argentina teken kontrak 22 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca-Oxford

Koordinator Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 itu menegaskan tindakan karantina dan pengujian bagi mereka yang kembali dari luar negeri harus diterapkan dengan ketat agar tidak terjadi kasus impor COVID-19 di Indonesia.

"Selama kita bisa menjaga seperti itu bisa saja di tempat lain naik kasusnya tapi di Indonesia harusnya terjaga karena kita sudah berpengalaman selama delapan bulan bekerja sama," katanya menegaskan.

Terkait kasus yang berada di Indonesia, Wiku melihat pengendalian kasus COVID-19 relatif terkendali dengan persentase kasus aktif saat ini di Tanah Air adalah sebesar 12,52 persen, atau lebih rendah dibanding rata-rata global 26,79 persen.

Sementara itu, angka kesembuhan Indonesia juga lebih baik dari global dengan 84,14 persen, dibandingkan angka rata-rata dunia sebesar 70,71 persen.

Angka kematian Indonesia kini berada di tingkat 3,34 persen, atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata global sebesar 2,5 persen, demikian  Wiku Adisasmito.
 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020