Rusaknya Jalan Sei Wampu Karantina, Desa Pekubuan, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat yang tak kunjung diperbaiki, membuat warga geram dan menanam pohon pisang di tengah jalan.
Hal itu disampaikan salah seorang warga Khairul Ramadhan, di Pekubuan Tanjung Pura, Senin (9/11).
"Sudah berbulan-bulan jalan tersebut rusak, hingga warga Desa Pekubuan, Kecamatan Tanjung Pura, menanam pohon pisang sebagai bentuk protes," katanya.
Khairul Ramadhan yang juga Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Langkat-Binjai itu menambahkan kondisi ini benar-benar sangat memprihatinkan.
Hingga sekarang ini belum terlihat ada tanda-tanda akan diperbaiki oleh pemerintah. Sehingga, warga yang kesal menanami jalan berlubang tersebut dengan pohon pisang dan enceng gondok.
"Ini karena warga kesal jalan tidak segera diperbaiki, warga akhirnya menanami pohon pisang," ujarnya.
Menurutnya, jalan yang berlubang disebabkan oleh truk bertonase melebihi kapasitas badan jalan yang melintasi jalan tersebut serta terkadang genangan air yang tak kunjung surut ketika musim hujan.
Dia berharap, pemerintah segera tanggap untuk memperbaiki jalan penghubung antar desa tersebut.
”Masyarakat ingin jalan Sei Wampu Karantina diperbaiki, drainase nya juga diperbaiki, setelah diperbaiki dipasang portal oleh Dinas PUPR dan Dinas Perhubungan Kabupaten Langkat.
Khairul juga menjelaskan netizen juga tak luput menyoroti jalan rusak tersebut. Di akun facebook Iskandar menuliskan status "Aneh tapi nyata pohon pisang tumbuh tengah jalan..terjadi di Jalan Karantina, Dusun I, Desa Pekubuan,".
Akun facebook Muhammad Azli Syahputra II menuliskan "Alhamdulillah Karantina, Dusun 1, Desa Pekubuan, sekarang berhasil membudidayakan enceng gondok, bagi kawan-kawan yang ingin order silahkan,".
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Hal itu disampaikan salah seorang warga Khairul Ramadhan, di Pekubuan Tanjung Pura, Senin (9/11).
"Sudah berbulan-bulan jalan tersebut rusak, hingga warga Desa Pekubuan, Kecamatan Tanjung Pura, menanam pohon pisang sebagai bentuk protes," katanya.
Khairul Ramadhan yang juga Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Langkat-Binjai itu menambahkan kondisi ini benar-benar sangat memprihatinkan.
Hingga sekarang ini belum terlihat ada tanda-tanda akan diperbaiki oleh pemerintah. Sehingga, warga yang kesal menanami jalan berlubang tersebut dengan pohon pisang dan enceng gondok.
"Ini karena warga kesal jalan tidak segera diperbaiki, warga akhirnya menanami pohon pisang," ujarnya.
Menurutnya, jalan yang berlubang disebabkan oleh truk bertonase melebihi kapasitas badan jalan yang melintasi jalan tersebut serta terkadang genangan air yang tak kunjung surut ketika musim hujan.
Dia berharap, pemerintah segera tanggap untuk memperbaiki jalan penghubung antar desa tersebut.
”Masyarakat ingin jalan Sei Wampu Karantina diperbaiki, drainase nya juga diperbaiki, setelah diperbaiki dipasang portal oleh Dinas PUPR dan Dinas Perhubungan Kabupaten Langkat.
Khairul juga menjelaskan netizen juga tak luput menyoroti jalan rusak tersebut. Di akun facebook Iskandar menuliskan status "Aneh tapi nyata pohon pisang tumbuh tengah jalan..terjadi di Jalan Karantina, Dusun I, Desa Pekubuan,".
Akun facebook Muhammad Azli Syahputra II menuliskan "Alhamdulillah Karantina, Dusun 1, Desa Pekubuan, sekarang berhasil membudidayakan enceng gondok, bagi kawan-kawan yang ingin order silahkan,".
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020