Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera Utara mengajak agar seluruh mahasiswa khususnya seluruh 155 mahasiswa baru Polbangtan Medan agar menjadi penggiat Anti Narkoba.
Ajakan tersebut saat BNN Sumut menjadi salahsatu pemateri bimbingan dasar mahasiswa (Mabidama) Polbangtan Medan dengan tema "Pencegahan dan Pemberantasan Penyalhgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
"Kegiatan hari keempat Mabidama membahas bahaya narkoba dan prekusor narkotika melalui virtual," kata Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini, di Medan pada Senin (19/10).
Baca juga: Agar tetap produktif ditengah COVID-19, Polbangtan Medan bagikan bibit Kelapa Pandan ke petani
Menurut narasumber Askamaini dari BNN Sumut, kata Yuliana, saat ini di masa pandemi COVID-19 masih ada banyak mahasiswa dan menjadi korban penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
"Bahkan Sumatera Utara menjadi peringkat nomor satu di Indonesia sebagai pengguna Narkotika terbanyak. Fakta ini menimbulkan keresahan dan keprihatinan pada masyaraka," ungkapnya.
Bagi dunia pendidikan di Indonesia, tentu saja persoalan ini harus menjadi atensi yang serius. Jika tidak ditangani dengan sungguh-sungguh maka hal itu dikhawatirkan menghancurkan dunia pendidikan. Oleh karena itulah, peran serta para dosen dan mahasiswa harus lebih maksimal yaitu dengan menjadi penggiat anti narkoba
“Ada 4 kerugian akibat penyalahgunaan narkotika yaitu kerugian ekonomi, kerugian secara medis, kerugian social dan menyebabkan tingkat kriminal meningkat,” katanya.
Askamaini mengajak seluruh peserta untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam memerangi peredaran narkoba dan wujud antisipasi dari upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba terutama dilingkungan kampus Polbangtan Medan.
“Untuk bisa menjadikan lingkungan yang terbebas dari narkotika, semuanya berawal dari diri sendiri untuk bisa berprilaku hidup sehat, jujur serta memiliki kepedulian terhadap ancaman bahaya narkotika. Melalui sumberdaya yang telah dibina dengan bekal khusus maka tidaklah mungkin bahaya narkotika terhadap dunia pendidikan akan mampu dientaskan," Askamaini berpesan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Ajakan tersebut saat BNN Sumut menjadi salahsatu pemateri bimbingan dasar mahasiswa (Mabidama) Polbangtan Medan dengan tema "Pencegahan dan Pemberantasan Penyalhgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
"Kegiatan hari keempat Mabidama membahas bahaya narkoba dan prekusor narkotika melalui virtual," kata Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini, di Medan pada Senin (19/10).
Baca juga: Agar tetap produktif ditengah COVID-19, Polbangtan Medan bagikan bibit Kelapa Pandan ke petani
Menurut narasumber Askamaini dari BNN Sumut, kata Yuliana, saat ini di masa pandemi COVID-19 masih ada banyak mahasiswa dan menjadi korban penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
"Bahkan Sumatera Utara menjadi peringkat nomor satu di Indonesia sebagai pengguna Narkotika terbanyak. Fakta ini menimbulkan keresahan dan keprihatinan pada masyaraka," ungkapnya.
Bagi dunia pendidikan di Indonesia, tentu saja persoalan ini harus menjadi atensi yang serius. Jika tidak ditangani dengan sungguh-sungguh maka hal itu dikhawatirkan menghancurkan dunia pendidikan. Oleh karena itulah, peran serta para dosen dan mahasiswa harus lebih maksimal yaitu dengan menjadi penggiat anti narkoba
“Ada 4 kerugian akibat penyalahgunaan narkotika yaitu kerugian ekonomi, kerugian secara medis, kerugian social dan menyebabkan tingkat kriminal meningkat,” katanya.
Askamaini mengajak seluruh peserta untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam memerangi peredaran narkoba dan wujud antisipasi dari upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba terutama dilingkungan kampus Polbangtan Medan.
“Untuk bisa menjadikan lingkungan yang terbebas dari narkotika, semuanya berawal dari diri sendiri untuk bisa berprilaku hidup sehat, jujur serta memiliki kepedulian terhadap ancaman bahaya narkotika. Melalui sumberdaya yang telah dibina dengan bekal khusus maka tidaklah mungkin bahaya narkotika terhadap dunia pendidikan akan mampu dientaskan," Askamaini berpesan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020